visitaaponce.com

Jelang Nataru, Waspadai Penularan BF.7 dari Luar Negeri

Jelang Nataru, Waspadai Penularan BF.7 dari Luar Negeri
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada warga.(Antara)

MENJELANG libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah diminta mewaspadai pelancong luar negeri yang masuk ke Indonesia, karena adanya varian baru Omikron BF.7.

"Kita harus waspadai BF.7 dari Tiongkok menjelang Nataru. Sebaiknya, sementara tutup dulu penerbangan dari Tiongkok. Tingkatkan whole genome sequencing untuk mendeteksi BF.7 secepatnya," ujar epidemiolog dari Universitas Indonesia Masdalina Pane, Selasa (20/12).

Menurutnya, langkah pengetatan seharusnya mulai dilakukan jauh sebelum arus libur Nataru. Apabila pintu perbatasan sulit ditutup, perlu digencarkan PCR dan tracking untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Baca juga: Aktivitas Masyarakat di Beijing Mulai Normal Usai Lonjakan Covid-19

"Pengetatan sebaiknya mulai dari sebelum Nataru, supaya kita tidak kecolongan lagi. Kalau tidak bisa ditutup, setidaknya mereka harus PCR dan tracking pergerakan melalui aplikasi PeduliLindungi," imbuh Masdalina.

Masyarakat juga harus mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan, karena penularan covid-19 bisa terjadi akibat kelelahan fisik dan imunitas menurun. Serta, patuhi protokol kesehatan ketika berada di tempat publik, seperti rest area atau tempat wisata.

Baca juga: Wapres: Masyarakat Diminta Waspada Jaga Kesehatan Saat Libur Nataru

"Standarnya tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama di wilayah publik. Kita tidak boleh bosan mengedukasi masyarakat. Terutama, penggunaan masker dan menjaga jarak," pungkasnya.

Adapun gejala covid-19 varian Omikron BF.7 mirip dengan varian lainnya. Seperti, batuk, demam, sakit tenggorokan, lelah, atau muntah dan diare.(OL-11)
 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat