Pameran Ekosistem Ekonomi Haji Tampilkan Peluang Bisnis Baru
![Pameran Ekosistem Ekonomi Haji Tampilkan Peluang Bisnis Baru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/37c8e77b2558d92e74453bb8e7208f66.jpg)
DITJEN Penyelenggaraan Haji dan Umrah menggelar event Penguatan Ekosistem Ekonomi Haji. Giat ini berlangsung di Asrama Haji Bekasi, 21 – 23 Desember 2022.
Acara ini didesain dalam bentuk seminar nasional dan pameran produk. Tema yang diangkat adalah Penguatan Ekosistem Ekonomi Haji 2022.
“Ini bagian upaya kita untuk mendorong bahwa haji adalah prosesi ibadah wajib yang memiliki makna luas, ada aspek spiritual, sosial, dan juga aspek ekonomi,” terang Hilman Latief saat memberikan sambutan pembukaan di Asrama Haji Bekasi, Kamis (22/12).
“Kita ingin mendorong optimalisasi dari aspek-aspek itu secara simultan,” sambungnya.
Menurut Hilman, dalam penyelenggaraan haji setidaknya ada Rp20 triliun yang dikelola dalam dua bulan. Dari dana sebesar itu, perlu dipikirkan manfaat yang bisa diterima masyarakat.
“Ada petani, ada nelayan, ada pertanian. Ayo bareng-bareng dipikirkan, apa yang bisa kita kontribusikan sehingga dana yang dikelola dalam penyelenggaraan ibadah haji juga bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Hilman mengaku telah bertemu dengan berbagai pihak baik dari pengusaha dan BUMN. Pertemuan itu mendiskusikan upaya agar Indonesia bisa mengekspor kebutuhan jemaah haji dan umrah. Apalagi, jemaah umrah Indonesia juga sangat besar, per minggu mencapai 45ribu orang.
“Mereka makannya sama dengan menu Indonesia, menu nusantara. Maka, harus ada barang-barang yang bisa kita ekspor dan harus kontinu untuk mengirim barang-barang tersebut,” tuturnya.
Hilman juga menyoroti masalah optimalisasi tata kelola daging hewan Dam. Menurutnya, jemaah Indonesia yang mencapai 221ribu sebagian besar menjalani Haji Tamattu’. Sehingga mereka harus membayar Dam dengan menyembelih kambing.
“Saya sudah bertemu dengan pihak Kementerian Haji Saudi. Saya sampaikan bahwa Indonesia memiliki konsen dalam tata kelola Dam,” paparnya.
Hilman melihat ada aspek bisnis dalam tata kelola daging hewan DAM jemaah haji, dan hal itu tidak masalah. Dia berharap daging hewan dam jemaah haji Indonesia bisa terkelola dengan baik.
“Syukur-syukur dagingnya bisa di bawa ke Indonesia. Ini saya kira bisa ke sistem sosial ekonominya. Kita harapkan ini menjadi konsen bersama,” harap Hilman.
“Perjuangan ini masih panjang. Kami mengharapkan dukungan dari Kemenkop UKM, Kemendag, dan Kadin,” tandasnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Rukun Haji, Kewajiban, dan Perbuatan yang Diharamkan
Kakbah Rumah Pertama yang Dibangun Manusia
Legislator Imbau Jemaah yang Pakai Visa Nonhaji Segera Pulang
DPR RI Desak Kemenag Cabut Izin Travel Haji dan Umrah Nakal
Pos Indonesia dan Treetan Luncurkan PosPay
Hipmi dan Treetan Sinergi Kembangkan Wisata Halal dan Umrah
Pemetaan Guru Madrasah Acuan Kesesuaian Standar Kompetensi
Jemaah Keluhkan Tidur Kayak "Pindang", Abdul Wachid Sebut Pertimbangan Kuat Bentuk Pansus Haji
Lancarkan Ibadah, Strategi Menag Jemaah Haji tidak Lagi di Mina Jadid
14 Asrama Haji Siap Layani Jemaah yang Pulang
Kolaborasi dan Komitmen Jadi Kunci Utama Akselerasi Implementasi Peta Jalan Wakaf Nasional
Aplikasi Kawal Haji dan Skema Murur, Revolusi Progresif Gusmen untuk Jemaah Haji Indonesia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap