visitaaponce.com

KPAI Bisnis Sewa Pacar Jadi Lahan Mucikari Cari Calon Pekerja Seksual Anak

KPAI: Bisnis Sewa Pacar Jadi Lahan Mucikari Cari Calon Pekerja Seksual Anak
SEWA PACAR: Jasa sewa pacar dengan mudah dapat ditemukan di media sosial. Belum ada aturan yang mengaturnya.(Youtube)

BELAKANGAN ini publik dibuat heboh dengan bisnis sewa pacar. Banyak anak dan remaja membicarakannya di media sosial. Halaman komunitas dan akun media sosial seperti Rentai Girlfriend Kawaii, Rentai Girlfriend uwu, Kanore_id, Pacar Kontrak dan Somebuddy jadi beberapa akun medsos yang terang-terangan malkukan 'bisnis sewa pacar' tersebut.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menerangkan bisnis sewa pacar yang saat ini menjamur di media sosial dan viral, berpotensi menjadi lahan perdagangan orang dan mengarah pada prostitusi. Dia juga menyebut akun-akun yang menyediakan jasa itu jadi lahan mucikari mengincar anak remaja yang berpotensi dipekerjakan sebagai pekerja seks.

“Anak remaja itu paling rentan jadi target mucikari ya. Apalagi itu disediakan di media sosial, potensi kekerasan yang mungkin mengancam anak juga semakin luas. Ada kekerasan seksual berbasis online juga yang kemungkinan banyak terjadi dari bisnis sewa pacar seperti itu. Karena kan jasa yang diberikan bukan sekadar menemani jalan-jalan, nonton, tetapi juga ada chat, video call dan sebagainya,” ujar Jasra saat dihubungi, Minggu (8/1).

Jasra menyampaikan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menyelidiki situs, aplikasi dan akun-akun penyedia jasa online tersebut. Dia juga meminta agar orangtua turut melakukan pengawasan ekstra terhadap aktivitas anak di media sosial.

“Kita sudah upayakan koordinasi ke aparat penegak hukum, kepolisian dan stakeholder lain untuk selidiki ini. Kami meminta juga tokoh agama, tokoh adat, guru, terutama orangtua sebagai orang terdekat anak untuk mengawasi kegiatan anak di lingkungan pergaulannya dan di media sosial,” kata Jasra.

Jasra juga mengingatkan gaya hidup hedonisme di kalangan anak muda sekarang juga turut mempermudah bisnis sewa pacar seperti itu. Sebab kebanyakan penyedia jasa sewa pacar itu dilakukan anak remaja terutama perempuan. Sehingga dia meminta agar orangtua benar-benar mengawasi pergaulan anak.

Meski di beberapa negara seperti Amerika dan Jepang sudah mewajarkan bisnis sewa pacar, Jasra menyampaikan kultur ketimuran Indonesia tidak membenarkan bisnis seperti itu. “Budaya itu tidak sesuai dengan budaya ketimuran kita. Maka dari itu, anak memang yang harus dikuatkan pemahamannya oleh orangtua dan tokoh-tokoh, seperti tokoh agama dan tokoh adat tadi,” tandasnya. (H-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat