visitaaponce.com

Good Doctor Hadirkan Program Tata Laksana Kesehatan Populasi

Good Doctor Hadirkan Program Tata Laksana Kesehatan Populasi
Aplikasi kesehatan Good Doctor pada layar smartphone.(Ist)

SEJAK awal beroperasi, Good Doctor telah berkontribusi dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

Komitmen Good Doctor sejalan dengan fokus Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2023 untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi kesehatan sebagai prioritas keenam Transformasi Kesehatan 2024.

Upaya ini tidak sia-sia karena hasil survei terhadap masyarakat yang melakukan telekonsultasi pada aplikasi Good Doctor selama kuartal ketiga tahun 2022 menunjukkan nilai NPS di atas 50.1.

Nilai tersebut juga menunjukkan bahwa NPS Good Doctor tetap lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata NPS industri perawatan kesehatan sebesar 38.

Nilai ini menunjukkan loyalitas konsumen serta kesediaan mereka untuk merekomendasikan Good Doctor kepada teman atau koleganya.

Managing Director PT Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana, mengatakan, “Kami berterima kasih atas loyalitas konsumen terhadap Good Doctor."

"Tingkat kepuasan konsumen yang tinggi terhadap kami memotivasi kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat di tahun 2023 ini," kata Danu dalam keterangan, Selasa (17/1).

Baca juga: Aplikasi Kesehatan Digital Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Diabetes

"Semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses layanan kesehatan berkualitas dari Good Doctor menunjukkan bahwa sebagai bisnis kami telah menjalankan tanggung jawab untuk mengatasi masalah kesehatan sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,” paparnya.

Walaupun telah bermitra dengan ratusan perusahaan, Good Doctor menyadari bahwa kemitraan Business-To-Business (B2B) harus terus diperluas dan diperkuat untuk menggerakkan perekonomian nasional.

Semakin berkembang suatu bisnis akan semakin banyak menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran, kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karyawan merupakan aset perusahaan yang sangat berharga.

Survei dari Non-profit Health Enhancement Research Organization (HERO) menunjukkan bahwa lebih dari 90% pemilik bisnis menyatakan bahwa kesehatan karyawan dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja karyawan.

Dengan demikian, penting bagi pengusaha untuk selalu memastikan kesehatan para karyawannya.

Karyawan yang produktif akan mengerjakan tanggung jawab mereka dalam waktu lebih singkat sehingga mengurangi biaya operasional perusahaan dan meningkatkan profit.

Sejalan dengan hal tersebut, pada 2023 ini Good Doctor berfokus untuk memperluas dan memperkuat kemitraan B2B dengan menawarkan Population Health Management (PHM). 

"Good Doctor tidak hanya menawarkan PHM kepada mitra bisnisnya, tetapi juga melaksanakan tanggung jawabnya terhadap kesehatan karyawannya sendiri dengan menerapkan PHM," jelasnya.

Implementasi PHM di lingkungan kerja Good Doctor diawali dengan program medical check-up untuk para karyawan.

Setelah karyawan melakukan medical check-up, tim dokter Good Doctor menganalisis hasil medical check-up itu dan memberikan saran kepada setiap karyawan.

Kemudian, dibuat program kesehatan khusus yang disesuaikan dengan hasil medical check-up setiap karyawan seperti pola makan dan olahraga.

"Jika diperlukan, tim dokter akan merekomendasikan tindakan kuratif preventif untuk mencegah penyakit semakin parah. Kondisi karyawan terus dipantau sekaligus mendorong karyawan untuk mampu mengelola kesehatannya sendiri," paparnya.

"Dengan melakukan medical check-up, kita dapat mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita sehingga jika ada masalah dapat segera ditangani sebelum penyakit semakin parah yang mengakibatkan biaya pengobatan jauh lebih besar," terangnya.

Survei Tren Medis Global 2023 oleh Willis Towers Watson (WTW) menunjukkan biaya kesehatan tahun 2023 di Asia Pasifik melonjak hingga 10,2% serta menggarisbawahi penyebab meningkatnya biaya kesehatan adalah akibat kurangnya penggunaan layanan pencegahan dan kebiasaan kesehatan yang buruk.

Sebanyak 50% perusahaan asuransi menyebutkan bahwa layanan pencegahan yang kurang digunakan merupakan faktor signifikan yang memengaruhi biaya medis, naik dari 34% pada tahun 2021 dan 38% pada tahun 2022.

Sementara itu, lebih dari separuh responden (52%) menyebutkan kebiasaan buruk nasabah asuransi sebagai faktor utama yang memengaruhi biaya pengobatan, naik 35% dari tahun sebelumnya.

Kenaikan ini mungkin mencerminkan dampak dari gaya hidup sedentari nasabah asuransi karena meningkatnya kerja jarak jauh (work from home) dan, dalam beberapa kasus, adanya pembatasan kegiatan masyarakat. 

Selain medical check-up, banyak program lain yang ditawarkan Good Doctor untuk meningkatkan kesehatan karyawan baik secara fisik maupun mental sehingga kinerja karyawan meningkat yang pada akhirnya mendukung kinerja perusahaan dan mempertahankan talenta terbaik.

Program-program kesehatan itu adalah kesehatan mental, penurunan berat badan, pencegahan diabetes dan penyakit kronis lainnya yang disebabkan gaya hidup tidak sehat serta berbagai program kesehatan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan mitra. 

Dikutip dari doereninsurance.com, perusahaan perlu menyediakan layanan telemedicine karena telemedicine dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih sehat dan produktif.

Karyawan tidak perlu mengambil cuti dari pekerjaan untuk mengunjungi dokter mereka, sambil tetap mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

"Layanan telemedicine juga mengurangi biaya perawatan kesehatan preventif untuk Anda dan karyawan Anda," kata Danu.

Biaya perawatan kesehatan umum terus meningkat, menyebabkan banyak orang melewatkan janji temu perawatan rutin mereka untuk menghemat uang.

"Tanpa perawatan preventif, karyawan lebih rentan terhadap kondisi kronis yang memerlukan perawatan bedah dan/atau khusus yang lebih canggih dan mahal," papar Danu.

Sejalan dengan ini, survei global yang dilakukan oleh WTW setiap tahun antara Juli dan September menyatakan bahwa enam dari 10 perusahaan asuransi secara global menyatakan telehealth sebagai pendekatan yang efektif untuk mengelola biaya. (RO//OL-09)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat