UNESCO Apresiasi Pergelaran Wayang Orang kepada TNI AL
PERGELARAN Wayang Orang dengan lakon Pandawa Boyong yang diselenggarakan oleh TNI AL dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera pada 15 Januari lalu di Taman Ismail Marzuki Jakarta, bukan saja menarik perhatian publik di dalam negeri, tetapi memperoleh apresiasi dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Atas pelaksanaan tersebut UNESCO yang diwakili oleh Ketua Regional Asia Pasifik, Christina Cojocaru, yang juga hadir dan menyaksikan secara langsung pagelaran menyampaikan bahwa pihaknya merasa terhormat dapat menyaksikan semangat gotong-royong ini diwujudkan dalam pagelaran Wayang Orang.
"Terima kasih kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, karena telah menghidupkan pertunjukan Pandawa Boyong yang inspiratif dan mendidik. Kerja keras dan upaya luar biasa dalam mempromosikan dan melestarikan bentuk seni tradisional Wayang Orang mendapat apresiasi positif dari UNESCO," ungkap Ketua Regional Asia Pasifik UNESCO tersebut.
Menurut organisasi yang mewadahi pendidikan hingga pelestarian budaya di PBB itu, pergelaran yang diselenggarakan oleh TNI AL sangat luar biasa, bukan hanya pada pelestarian kebudayaan tetapi juga diperankan oleh para pimpinan TNI serta Polri. Hal tersebut mewujudkan sinergitas yang kuat.
Seperti yang telah diketahui, pergelaran Wayang Orang merupakan inisiasi dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat masih menjabat sebagai Kasal. Lakon Pandawa Boyong menceritakan tentang lima kesatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura.
Kepindahan itu untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa. Mereka harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar karena utusan Pendawa untuk berdiplomasi mengalami kegagalan. Kurawa dilengkapi dengan persenjataan lebih banyak. Namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang itu.
Senada dengan itu, di kesempatan yang sama Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali juga menyampaikan bahwa dengan pagelaran wayang orang ini selain dalam rangka memperingati hari Dharma Samudera juga melestarikan budaya nusantara dan mempelajari sifat-sifat kepemimpinan para tokoh wayang tersebut. "Pergelaran ini selain dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera, juga menunjukkan bahwa perjuangan harus terus dilakukan, salah satunya dengan melestarikan budaya dan mempelajari nilai-nilai kepemimpinanan dari tokoh-tokoh pewayangan, yang dapat diterapkan oleh para prajurit TNI Angkatan Laut," ujar Kasal. (RO/OL-14)
Terkini Lainnya
Prabowo Jalani Operasi Kaki Kiri di RSPPN Bintaro Jakarta
Tim Siber TNI Bergerak Selidik Peretas Data BAIS
Tim Siber TNI masih Dalami Dugaan Peretasan Data BAIS
Tawuran Antarwarga kembali Pecah di Jalan Basuki Rachmat Jaktim
Ada Mobil Berpelat Dinas TNI di Lokasi Pembuatan Uang Palsu Rp 22 Miliar
Anggota TNI yang Tertangkap Basah Main Judol Terancam Sanksi Pecat
HUT Bhayangkara ke-78, Ancol Berikan Rekreasi Gratis untuk Anggota dan Keluarga Polri
Peringatan HUT Bhayangkara ke-78, Kabareskrim: Menuju Polri yang Semakin Profesional
HUT ke-78 Bhayangkara, Gus Muhaimin Ingatkan Polri Amalkan Rastra Sewakotama
HUT ke-78 Bhayangkara, Jokowi: Polisi Harus Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Ini Profil Satuan Polri: Tugas dan Pangkat
Viral mayat tanpa Identitas termutilasi di Kampung Bantar Limus, Garut
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap