Sebut Obat Sirop Praxion Aman, Masyarakat Tidak Percaya Lagi Badan POM
![Sebut Obat Sirop Praxion Aman, Masyarakat Tidak Percaya Lagi Badan POM](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/1423811c95a9f5cae1d35f827bdd94c7.jpg)
OBAT sirop Praxion dari PT Pharos Indonesia dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) setelah dilakukan pengujian 7 sampel. Dengan begitu, dugaan pemicu gagal ginjal akut karena obat sirup pada kasus baru, menurut BPOM RI dikesampingkan.
"Produk ini ternyata hasil ujinya memenuhi syarat, dengan memenuhi syarat berarti memang sebenarnya boleh digunakan tapi tentu harus sesuai dengan dosis dan cara penggunaannya," kata Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat Narkotika, Psikotropika BPOM, Togi Junice Hutadjulu dalam konferensi pers, Rabu (8/2).
Meski Badan POM sudah menyatakan Praxion aman, masyarakat menyangsikannya. Mereka menganggap Badan POM sebagai lembaga yang tidak bisa dipercaya karena menggampangkan urusan pengawasan obat. Padahal, korban obat sirop maut sudah menyebabkan 200 anak tak berdosa meninggal dunia.
"Bpom kok diragukan yaa," sebut akun @qonaahdalimunthe saat menanggapi pernyataan Badan POM di akun Instagram @pandemictalks, Rabu (8/2).
Akun @esayeskeyei juga mengungkapkan hal yang sama. "Gila x bpom siapa yg brni ksh minum...kmrn korban 2 org," cuitnya.
Keraguan juga disampaikan oleh akun @helgasirait. "Apakah info ini reliable? Yakin bpom masih bs dipercaya? Sulit…." katanya.
Saat ini, menurut Badan POM, PT Pharos Indonesia telah melakukan voluntary recall terhadap produk Praxion. Setelah obat sudah dinyatakan aman, Badan POM berencana melakukan proses pengaktifan kembali obat Praxion di peredaran.
"Nanti akan dilakukan pengkajian untuk dikeluarkan surat pengaktifan kembali jadi sampai sekarang mungkin belum ada di pasaran," kara Togi.
Mengenai kemungkinan obat yang dikonsumsi pasien baru gagal ginjal akut di DKI Jakarta merupakan obat palsu, Badan POM mengatakan, dugaan itu perlu investigasi lebih lanjut. Togi mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan terkait hal tersebut.
Saat ini, Badan POM dan Kementerian Kesehatan masih melakukan investigasi terkait meninggalnya 1 pasien anak usia 1 tahun pada awal Februari 2023 di Jakarta tersebut. (H-2)
Terkini Lainnya
Rumah Ternyata Jadi Tempat Kasus Keracunan Makanan Terbanyak
Muncul Lagi Kasus Gagal Ginjal Akut, DPR Pertanyakan Fungsi Badan POM
Pakar: Kemungkinan Ada Faktor Lain yang Sebabkan Gagal Ginjal Akut
PT Yarindo dan PT Universal Tersangka Kasus Obat Sirop Cemaran EG-DEG
Dalam Sepekan, tidak Ada Penambahan Kasus Gagal Ginjal Akut
Badan POM-BRIN Kaji Pemanfaatan AI untuk Pengawasan Pangan Olahan
YLKI Sambut Aturan Baru Label Bahaya BPA, Desak BPOM Lakukan Sosialisasi
Badan POM Jakarta Gelar Desk Konsultasi Regulasi
Tasya Farasya Dukung Kampanye Penggunaan Produk Kosmetik Berizin Edar
Pemda dan UMKM Keluhkan Sulit Dapat Izin Produk, Ini Jawaban BPOM
Badan POM Galakkan Supervisi Regulasi Skincare Beretiket Biru pada Klinik Kecantikan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap