Pakar Kemungkinan Ada Faktor Lain yang Sebabkan Gagal Ginjal Akut
![Pakar: Kemungkinan Ada Faktor Lain yang Sebabkan Gagal Ginjal Akut](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/dee48d0b58667d9f46fa7035612f6afc.jpg)
PAKAR farmasi klinis dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati membuka kemungkinan lain terkait keracunan yang menyebabkan kasus baru Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
Hal tersebut dikarenakan obat Praxion yang diproduksi PT Pharos Indonesia dinyatakan aman, setelah dilakukan uji laboratorium oleh Badan POM dan secara mandiri.
"Jadi ada possibility faktor lain, meski masih kemungkinan tetap harus diinvestigasi," kata Zullies dalam konferensi pers, Rabu (8/2).
Baca juga: Sebut Obat Sirop Praxion Aman, Masyarakat Tidak Percaya Lagi Badan POM
Menurutnya, gagal ginjal akut bisa diakibatkan beberapa faktor, yakni eksternal dan internal. Faktor internal dari pasien itu sendiri. Lalu, faktor eksternal selain toksikan (keracunan) dari Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG), juga bisa dari meta. Oleh karena itu, diperlukan penyelidikan lebih lanjut.
"Untuk memastikan gagal ginjal ini karena cemaran, perlu pemeriksaan yang sangat komplet. Jadi kalau hanya berdasarkan apa yang dikonsumsi, tentu tidak bisa berdasarkan seperti itu," imbuh Zullies.
Dari hasil laboratorium klinis kasus GGAPA, menunjukkan ada gangguan fungsi ginjal, yang terlihat dari peningkatan angka kreatinin. Namun, belum ada informasi terkait adakah kristal oksalat dalam urine, kemudian angka lain dari hasil laboratorium dan juga kadar toksikan dalam darah.
Baca juga: Kemenkes Kembali Temukan Kasus Gagal Ginjal pada Anak
"Informasi yang saya dapatkan, memang disebutkan kadar toksikan DEG, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Artinya, ketika kita hitung juga, itu belum mencapai level yang mungkin bisa mematikan atau toksikasi," jelasnya.
Jika melihat kasus di Panama pada 2006, yang juga mengalami kasus keracunan EG dan DEG, mereka melakukan study case control. Sehingga, kadar metabolik sangat penting diukur. Untuk memastikan kelengkapan data kasus, dibutuhkan pemeriksaan lebih lengkap.
"Kasus ini terus terang ini buat saya pribadi, masih misteri. Kalau dugaannya dari sirop dan itu semuanya masih masuk standar, ada kemungkinan faktor lain, yang saya kira masih memerlukan investigasi lebih jauh," tutup Zullies.(OL-11)
Terkini Lainnya
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Dinkes Kota Bogor Uji Lab Makanan Diduga Peyebab Keracuanan Massal
Laboratorium Forensik Polri Sebut Obat Sirop Merek Praxion Aman Dikonsumsi
Pakar: Perlu Pemeriksaan Kadar Toksik Metabolit Pasien Gagal Ginjal Akut
Kemenkes Libatkan Laboratorium Independen untuk Pengujian Obat Praxion
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap