Anggota Komisi IX DPR Intervensi Stunting Harus Komprehensif
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022.
Meski begitu, ambisi pemerintah menurunkan stunting hingga 14 persen pada 2024 masih perlu penyesuaian di lapangan.
Merespong hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengapresiasi pemerintah yang telah berhasil menurunkan angka stunting nasional dengan cukup signifikan. “Bukan hal yang mudah apalagi di masa pandemi Covid-19,” kata Edy baru- baru ini.
Namun, Edy memberikan saran agar pengukuran stunting memiliki standar nasional. Menurutnya hal itu diperlukan agar pemerintah daerah yang melakukan survei bisa memakai standar yang sama.
“Pasalnya, perbedaan cara ukur antar satu wilayah dikhawatirkan akan mempengaruhi kredibilitas data pusat,” ungkapnya.
Baca juga: Inovasi Pangan Olahan Lokal Diyakini Mampu Tekan Stunting
Legislator Dapil Jawa Tengah III itu pun mempertanyakan adanya enam daerah yang stunting meningkat pada periode survei 2022.
Enam provinsi tersebut adalah Sulawesi Barat (2021: 33,8% dan 2022: 35%), Papua (2021: 29,5% dan 2022: 34,6%), NTB (2021: 31,4% dan 2022: 32,7%), Papua Barat (2021: 26,2% dan 2022: 30%), Sumatera Barat (2021: 23,3% dan 2022: 25,2%), dan Kalimantan Timur (2021: 22,8% dan 2022: 23,9%).
“Kenaikan ini harus menjadi atensi pemerintah pusat. Dana digelontorkan banyak, kok, naik,” kata Edy.
Legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyarankan agar pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan BKKBN, untuk terjun langsung ke enam provinsi tersebut guna mengetahui penyebab kenaikan anak yang stunting.
“Jadi enam provinsi harus jadi prioritas,” kata Edy.
Selanjutnya, intervensi yang bisa dilakukan, lanjut Edy adalah kepada ibu hamil, terutama pada ibu dengan kondisi kurang energi kronis (KEK).
“Poltekes bisa digerakan untuk membantu intervensi terutama di tingkat keluarga. Poltekes dapat membantu layanan kesehatan primer,” tutupnya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Hanya Turun 0,1%, Pemerintah Diminta Koreksi Target Capaian dan Kawal Intervensi Stunting
Agenda Busuk di Balik Isu Depresi dalam Pendidikan Spesialis
Pengembangan Vaksin mRNA dan Pemeriksaan Genomik untuk Pencegahan Kasus Kanker
Takeda Dukung Kolaborasi Internasional untuk Mengatasi Ancaman Arbovirosis Global
PPDS Lebih Merasa Burnout Dibanding Depresi
Tidak Ada Insentif, Beban PPDS di Indonesia Lebih Berat Dibanding Negara Lain
Penurunan Stunting Kunci Indonesia Emas 2045
Belum Ada Desa Terbebas dari Kasus Tengkes di Kecamatan Cikalongkulon
Pemkab Tabanan Sukses Turunkan Angka Stunting Menjadi 6,3%
Turunkan Stunting, Jawa Barat Terapkan Gotong Royong
Penurunan Stunting Perlu Didorong Program Sosial
Wapres Ma'ruf Desak Evaluasi Program Penurunan Stunting
Inovasi Pengelolaan Risiko Bencana Hidrometeorologi
Jokowi dan Internet di Papua Pegunungan
Menyambut 10th World Water Forum 2024: Peran Serta Masyarakat Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi
Inflasi, Suku Bunga Acuan, dan Pertumbuhan Ekonomi
Kartini dan Emansipasi bagi PRT
Menakar Kebutuhan Pendanaan untuk Pilpres 2024 Putaran Kedua
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap