Bayi yang Lahir Prematur Berisiko Terkena Diabetes
![Bayi yang Lahir Prematur Berisiko Terkena Diabetes](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/02878194e5bb9194eb698c13548c2f6a.jpg)
PROF Aman Bhakti Pulungan dari Divisi Endokronologi Departemen Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bayi prematur berisiko terkena diabetes tipe 2 apabila dia nantinya mengalami obesitas.
"Ketika dia tidak obesitas, risikonya berkurang," kata Project Leader Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu, dikutip Selasa (21/2).
Menurut Prof Aman, bayi yang terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah ketika dia obesitas lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 ketimbang bayi dengan berat badan lahir normal.
Baca juga: Prinsip 5210 Bisa Bantu Anak Anda Terhindar dari Diabetes
Dia kemudian mengingatkan orangtua agar tidak buru-buru meningkatkan berat badan anak mereka. Dia menyarankan, pemanfaatan aplikasi PrimaKu untuk membantu memantau tumbuh kembang anak.
"Peningkatan berat badan juga jangan terlalu banyak. Orang ingin cepat-cepat sekali meningkatkan berat badan, tidak usah. Masukkin saja ke kurva PrimaKu nanti setelah ukur koreksi. Ketika dikatakan gizi lebih atau obesitas, ya orangtuanya melakukan jangan sampai menjadi diabetes," ujar dokter yang juga menjabat sebagai Executive Director of International Pediatric Association (IPA) atau Asosiasi Dokter Anak Sedunia itu.
Anak dengan diabetes umumnya memiliki gejala banyak buang air kecil (BAK), banyak minum, banyak makan, berat badan turun, lemas, dan yang semula tidak mengompol kembali mengompol.
"Kalau ada anak banyak makan, banyak minum, banyak kencing, berat badan turun, lemas dan tadinya tidak mengompol lalu mengompol lagi, hal pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes dan ini boleh langsung diperiksa," ungkap Prof Aman.
Berbicara penyebab, diabetes tipe 2 pada anak umumnya akibat penerapan gaya hidup tidak sehat, termasuk konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik.
"Anaknya mager, main gawai melulu," pungkas Prof Aman. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Vitamin D Bisa Bantu Ibu Hamil Terhindar dari Keguguran dan Lahirkan Bayi Prematur
Satu dari Sepuluh Kelahiran Prematur Terkait dengan Bahan Kimia Plastik
Persiapan Kehamilan yang Baik Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur
Intervensi Nutrisi Dukung Anak Prematur Tumbuh Berprestasi
Bayi Prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah Tingkatkan Risiko Stunting
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap