visitaaponce.com

Tata Krama Pengertian, Contoh Penerapan dalam Bersikap, dan Manfaat

Tata Krama: Pengertian, Contoh Penerapan dalam Bersikap, dan Manfaat
Ilustrasi.(ANTARA)

TATA krama sangat penting untuk diterapkan di kehidupan masyarakat  sebagai pedoman untuk berperilaku. Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dapat menciptakan kesan positif dan membuat orang lain merasa nyaman berada di sekitar kita.

Baca juga: Gemerlap Pesta Rakyat Ganjar Pranowo di Kabupaten Ciamis 

Terlebih lagi, tata krama diperlukan untuk membangun hubungan sosial yang tertib dan sesuai dengan norma-norma kehidupan.

1. Apa itu tata krama?

Tata Krama adalah aturan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Tata krama ini biasanya timbul karena faktor lingkungan di sekitar manusia tersebut. Mengaplikasikan tata krama yang baik dalam bersikap akan membuat orang lain nyaman dan senang. 

Tata krama terdiri dari kata "tata" dan "krama". Tata berarti aturan, norma, atau adat. Krama berarti sopan santun, perilaku santun, tingkah laku yang santun, bahasa yang santun, tindakan yang santun.

2. Manfaat dari tata krama

Tata krama membuat seseorang lebih dihormati, membuat orang lain enggan untuk berperilaku kasar, membuat orang lain nyaman, yang memudahkan membangun hubungan baik dengan orang  lain. Tata krama membantu terciptanya ketertiban, keserasian, keselarasan,  keamanan, kedamaian dan rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat.

Pemanfaatan suasana ini juga dapat meminimalisir konflik pada masyarakat. Membersihkan pribadi dari perilaku buruk juga meningkatkan kesuksesan. Bahkan sebuah penelitian dari Harvard dan Stanford menunjukkan bahwa keterampilan teknis hanya menyumbang sekitar 15% untuk kesuksesan seseorang. Menurut situs web Beyond Etiquette, pentingnya tata krama memupuk hubungan kerja yang positif dan dengan demikian memungkinkan Anda menghadapi tantangan masa depan dengan kekuatan karakter dan integritas.

Banyak manfaat yang dapat dirasakan dari mempelajari dan menerapkan kebiasaan sehari-hari, bberikut ini adalah manfaatnya yang dilansir dari gramedia, yaitu sebagai berikut:

- Kemampuan untuk membuat seseorang menghargai, dihargai dan menyukai orang lain.
- Mendapat kenyamanan dari hubungan baik dengan orang lain.
- Dapat mengandalkan dirinya sendiri dalam situasi apapun.
- Mampu menjaga suasana yang baik di lingkungan keluarga, tempat kerja dan lingkungan pertemanan.

3. Contoh penerapan tata krama 

Nah, untuk memahami penerapan tata krama, ada baiknya kalian memahami contoh-contohnya, sebagai berikut.

Contoh penerapan tata krama dalam bersikap 

a. Mengucapkan kata “tolong” dan “terima kasih”

Ketika membutuhkan pertolongan orang lain untuk suatu hal, biasakan ucapkan kata “tolong”. Ketika orang lain membantu atau menolong, biasakan ucap terima kasih. Kedua kata tersebut merupakan pondasi penting dari tata krama. Orang yang menolong tadi pun akan dapat merasa dihargai.

b. Bersikap sopan santun dan ramah pada orang yang baru dikenal

Salah satu contoh penerapan tata krama dalam bersikap adalah bersikap sopan dan ramah. Meskipun pada orang yang baru dikenal sekalipun. Biasakan salam dan sapa jika menemui orang lain. Selain itu, ramah pada orang lain akan membuat orang lain merasa dihargai dan merasa lebih nyaman .

c. Mencium tangan kedua orang tua

Mencium tangan orang tua merupakan salah satu tata krama dan sopan santun. Hal ini dapat dilakukan misalnya ketika akan berangkat ke sekolah. Selain termasuk perilaku sopan santun, mencium tangan orang tua dapat membawa keberkahan.

d. Mengangguk kecil saat orang berbicara

Salah satu salah satu contoh penerapan tata krama dalam bersikap adalah mengangguk kecil. Misalnya saat orang lain sedang berbicara, maka anggukkan kepala sebagai tanda perhatian. Lawan bicara akan merasa diperhatikan dan adanya rasa antusias.

e. Memberi perhatian pada orang lain

Perhatian yang dimaksud adalah peduli atau peka pada kebutuhan orang lain. Misalnya ada orang tua sedang kesulitan membawa barang yang berat, maka bantulah untuk mengangkat barang tersebut. Selain itu, misalnya ada orang sakit atau hamil yang berdiri di kendaraan umum. Maka berikan tempat duduk untuk orang tersebut.

f. Berbicara dengan nada yang lembut

Contoh penerapan tata krama dalam bersikap adalah berbicara dengan nada lembut serta sopan. Tidak hanya di rumah, namun juga di lingkungan sekolah atau lingkungan sosial lainnya. Misalnya jika tidak setuju pada pendapat orang lain, kemukakan pendapat dengan santun dan lembut.

g. Memiliki sikap toleransi yang tinggi

Indonesia merupakan negara dengan suku serta agama yang beragam dan berbeda. Maka dari itu, Sangat penting memiliki sikap toleransi dan menghormati satu sama lain. Misalnya dengan tidak pernah mengejek budaya teman yang asalnya dari daerah lain. Selain itu, tidak dibenarkan membuat candaan tentang suku atau agama dari orang lain.

h. Mematuhi aturan yang ada di rumah orang lain
Jika diundang ke rumah rekan kerja, kerabat, dan lain-lain, patuhi aturan yang ada di rumahnya. Biasanya peraturan yang ada di rumah berkaitan dengan budaya sekitar atau keluarganya. Jangan sampai bertindak sesuka hati dan membuat penghuni rumah tidak nyaman. Perlu diketahui bahwa budaya yang ada di rumah dengan di rumah orang lain bisa jadi berbeda. Maka dari itu, pahami dan ikuti aturan yang ada di rumah orang lain saat mengunjunginya.

i. Keluar saat menerima telepon

Jika sedang menerima telepon masuk, usahakan untuk pergi ke luar ruangan terlebih dahulu. Hal ini membuat orang lain di sekitar tidak merasa terganggu dengan perbincangan telepon. Apalagi jika sedang berada di pertemuan atau rapat. Selain itu, privasi pun akan lebih terjaga karena orang lain tidak mendengar apa yang dibicarakan.

j.Menutup hidung dan mulut pada kondisi tertentu

Contoh penerapan tata karma dalam bersikap adalah senantiasa menutup hidung atau mulut saat bersin. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, karena bersin atau batuk merupakan hal yang menularkan penyakit. Selain saat bersin, disarankan juga menutup mulut saat sedang menguap.

Contoh Penerapan Tata krama dalam berkomunikasi lisan

a. Tidak mendominasi pembicaraan

Salah satu contoh penerapan tata krama dalam komunikasi lisan adalah tidak mendominasi pembicaraan. Berikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara. Jika Anda terlalu mendominasi percakapan, orang lain mungkin akan marah dan memutuskan untuk tidak melanjutkan percakapan.

b. Hindari menyela percakapan

Sehubungan dengan poin sebelumnya, untuk menjadi pendengar yang baik, jangan menyela pembicaraan. Kecuali dalam kasus tertentu, seperti saat percakapan terlalu panjang atau jika ingin izin keluar dari percakapan untuk sementara waktu. Harus mengatakan izin untuk sopan menyela.

c. Hindari bergurau berlebihan

Hindari sebisa mungkin. Apalagi jika leluconnya tentang kebugaran jasmani, agama, ras, dan lainnya. Lelucon seperti itu bisa menyakiti orang lain. Tertawa terlalu keras juga tidak baik.

d. Membuat argumentasi yang kuat dan jelas

Dalam menyampaikan pendapat, hendaknya memiliki argumentasi yang kuat dan jelas. Lebih baik lagi, Anda juga memiliki data dan fakta untuk mendukung pendapat Anda.

e. Jangan menyerang orang yang Anda ajak bicara secara pribadi
Apalagi jika tidak terkait dengan topik pembicaraan. Ini, tentu saja, adalah salah satu hal yang dapat memicu konflik dalam percakapan.

Karena jika Anda mulai menyerang pribadi lawan bicara Anda dalam sebuah argumen hal itu semakin menyatakan bahwa Anda sendiri sudah tidak memiliki argumen yang benar dan kehabisan kata-kata namun tidak mau mengalah. (OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat