Pemerintah Diminta Lebih Serius Tekan Prevalensi Perokok Anak
![Pemerintah Diminta Lebih Serius Tekan Prevalensi Perokok Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/f0f72f726c418ac88afbd653b366ba50.jpg)
INDONESIA memiliki target menurunkan prevalensi perokok anak dari 9,1% ke 8,7% pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024.
Ketua Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Rio Priambodo mengatakan, hal tersebut hanya menjadi target apabila beberapa aktivitas maupun kegiatan pemerintah berupa regulasi dan lainnya tidak memungkinkan mendukung penurunan.
"Tentu kami mendukung pemerintah membuat suatu regulasi-regulasi yang pro dalam pengendalian tembakau, sehingga dalam hal ini bisa menurunkan prevalensi perokok anak," ucapnya saat dihubungi,Jumat (10/3).
Baca juga : Kawasan Bebas Rokok Kurang Berdampak pada Prevalensi Merokok
Ia melanjutkan, saat ini sedang ada pembahasan proses revisi amandemen Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2019.
"Di Indonesia sendiri terkait dengan aturan rokok secara spesifik memang baru satu, itu adalah PP 109, hanya itu instrumen yang bisa mengendalikan," tegasnya.
Baca juga : Konsumsi Rokok di Sleman perlu Ditekan untuk Meningkatkan Gizi Anak
Iklan Rokok
Rio menyebut, iklan rokok menjadi salah satu faktor penyebab anak-anak bisa membeli rokok dan juga mengetahui terkait dengan produk rokok.
"Iklan menjadi salah satu pintu masuk bagi anak merokok, karena kalau tidak ada iklan mana mungkin mereka akan tau kan untuk beli rokok ataupun harga rokok," jelasnya.
YLKI juga berupaya mendorong aturan mengenai iklan rokok. karena iklan rokok sekarang sudah menyentuh ke ranah digital.
"Digital itu sangat gampang diakses oleh anak-anak, itu yang kita dorong di dalam satu substansi muatan akan kita dorong dalam amandemen PP 109. Kita harapkan instrumen tentang iklan itu masuk," tandasnya.
Dengan diaturnya iklan rokok, diharapkan iklan rokok dibatasi sehingga akses untuk anak-anak melihat dan ingin membeli produk rokok makin kurang, selain itu YLKI juga mendorong ada pembatasan penjualan rokok di sekitar sekolah, sehingga aksesibilitas anak dalam membeli merokok bisa dipersulit. (Z-5)
Terkini Lainnya
Rokok dan Kanker Paru
Penerimaan Cukai Rokok Turun Bukan Berarti Kurangi Konsumsi Rokok Masyarakat
Dibutuhkan Regulasi Inovatif Tekan Perokok Remaja
Belajar dari Negara Lain Turunkan Perokok Anak
Karena Rokok, Orang Indonesia Kena Kanker Paru 10 Tahun Lebih Dulu
12 Ormas Desak RPP Kesehatan Disahkan untuk Lindungi Anak dari Rokok
Tekan Emisi Karbon, Sosialisasi AC Hemat Energi Perlu Ditingkatkan
YLKI Pertanyakan Ditundanya Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan
Cek Platform di aduansalahsusu.id untuk Laporkan Pelanggaran Promosi Kental Manis
Aduan Pinjol Masih Marak, YLKI Minta Pemerintah Jangan Pasif
Makin Merajalela, Masyarakat Diimbau Waspadai Pupuk Palsu
Iuran Pariwisata dari Tiket Pesawat, YLKI: Tidak Kreatif
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap