Berobat di Luar Negeri Lebih Populer dibanding di Tanah Air
![Berobat di Luar Negeri Lebih Populer dibanding di Tanah Air](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/4c1baf512c8d0f59ebeab61ce0f293af.jpg)
MASYARAKAT yang lebih memilih berobat ke luar negeri ketimbang di dalam negeri tengah jadi buah bibir belakangan ini.
Menanggapi hal itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama menilai, bahwa salah satu faktor yang membuat masyarakat memilih berobat ke luar negeri adalah biaya yang lebih murah. Ia mengakui, beberapa pemeriksaan dan pengobatan tertentu, fasilitas layanan kesehatan di luar negeri mematok harga di bawah Indonesia.
"Untuk beberapa pemeriksaan dan pengobatan tertentu ternyata harganya di negara tetangga lebih murah dari kita di Indonesia. Walaupun saya tidak punya data perbandingan secara pasti," kata Tjandra, Minggu (12/3).
Baca juga: Pemerintah Berusaha Perkecil Jumlah Masyarakat yang Berobat Ke Luar Negeri
Faktor yang memengaruhi tingginya biaya layanan kesehatan di Indonesia ialah harga alat kedokteran yang lebih mahal dibandingkan dengan negara tetangga. Ia membeberkan pengalamannya saat bekerja di WHO dan berdomisili di New Delhi, India.
Tjandra menyebut saat itu banyak rekan sejawatnya yang pulang ke Indonesia dengan berbagai alat kesehatan yang dibeli di India karena harganya lebih murah.
Baca juga: Ini Penyebab Orang Berobat di Luar Negeri
"Kalau di India maka obat-obatan juga jauh lebih murah dari di kita, sehingga saya pun sampai sekarang memakan obat rutin yang saya beli dari India, baik titip ke teman maupun beli sendiri ketika saya ke Mumbai dua minggu yang lalu," ucap dia.
Namun demikian, mengenai tenaga kesehatan Indonesia yang dinilai kurang kompeten, Tjandra membantah hal itu. Ia menilai bahwa secara umum kemampuan dokter di Indonesia sama baiknya dengan negara tetangga. Bahkan, tidak sedikit dokter dan pakar kesehatan asal Indonesia mendapatkan apresiasi dan terlibat dalam peran penting di berbagai organisasi internasional.
"Tentu saja ada variasi dalam tenaga dan pelayanan kesehatan di negara kita antara tempat satu dengan yang lainnya. Hanya saja secara umum sebenarnya pelayanan kesehatan terus memabik dari waktu ke waktu dan perlu terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu," ucap dia.
Di luar polemik mengenai hal itu, Tjandra menilai saat ini bukanlah waktunya untuk berdebat tentang siapa yang lebih benar. Menurutnya, semua pihak harus bersama-sama menciptakan sistem kesehatan yang nyaman bagi semua pihak. Beberapa hal yang perlu diperbaiki di antaranya ialah manajemen pengaturan yang lebih baik di fasilitas layanan kesehatan, termasuk koordinasi antartenaga dan unit kerja di institusi pelayanan kesehatan kita.
“Tentu juga disertai keramahan pelayanan serta penerapan prinsip dasar hospitality yang baik," beber dia.
Selain itu, perlu adanya upaya fundamental untuk menyelesaikan masalah, khususnya tentang harga alat kesehatan dan obat-obatan. Dalam hal ini, Tjandra menilai perlu ada kebijakan yang dianalisa dan diambil oleh pemerintah untuk mengatasinya.
Baca juga: Presiden Sesalkan Warga yang Berobat ke Luar Negeri, Rp165 Triliun Terbang
"Juga jelas perlu ada keberpihakan kebijakan pemerintah untuk semua insan kesehatan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik tetapi juga dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Saling salah menyalahkan dan atau membela diri tidak akan menyelesaikan masalah," tandas dia. (Z-10)
Terkini Lainnya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
BRIN-Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia
Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis Penuh Sesak Setelah Perintah Evakuasi dari Tentara Israel
Putri Anne Berbicara untuk Pertama Kalinya Setelah Dirawat di Rumah Sakit Akibat Kecelakaan Berkuda
Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit Eropa di Khan Younis Sangat Sulit
Penularan Tuberkulosis Masih Tinggi, Dilaporkan 282.281 Kasus hingga Juni 2024
Metode Laser Bisa Obati Wasir Lebih Cepat dan Minim Nyeri
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Hati-Hati Memilih Terapi Stem Cell, Terbaik Berasal dari Tali Pusat
Cegah Delay Pengobatan Leukimia pada Anak
Pengembangan Wisata Kesehatan Terus Digencarkan
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap