visitaaponce.com

Kisah Seorang Ibu yang Dikubur dan Bertemu Dua Perempuan Beda Nasib

Kisah Seorang Ibu yang Dikubur dan Bertemu Dua Perempuan Beda Nasib
Ilustrasi.(MI/Amir MR.)

ALKISAH, di zaman Bani Israil ada seorang ibu yang bernazar kalau Allah memberikan kesembuhan untuk anaknya, ia akan meninggalkan dunia selama 7 hari. Dalam arti lain, ia akan mengubur diri sendiri selama itu.

Kisah itu tertera dalam kitab Nawadir Qulyubi Hikayat ke-8 sebagaimana dilansir @limproduction di Instagram.  Syukurnya, sang anak sembuh. Sayangnya, si ibu lupa nazarnya tersebut. 

Beberapa hari kemudian, ada yang mengingatkan si ibu melalui mimpi. Untuk menunaikan nazar, ia pun meminta sang anak membuatkan liang lahat dan menguburnya. 

Baca juga: Karena Nisfu Syaban, Nabi Isa Ingin Menjadi Umat Nabi Muhammad

"Ya Allah saya sudah berusaha semampu saya menunaikan janji saya, nazar saya, maka dari itu tolong jaga kuburan saya ini ya Allah," doa sang ibu. Tak berselang lama, setelah dikubur hidup-hidup, si ibu mengalami suatu hal yang aneh.

Ibu itu melihat ada dimensi lain yang indah atau lebih tepatnya aneh sih. Nah, di seberang dimensi itu, sang ibu melihat taman indah. Di situ ada dua perempuan yang melambaikan tangan kepadanya untuk mendekat. 

Si ibu mendekat dan mengucapkan salam. Namun, salam itu tidak dijawab. "Salam saya kok enggak dijawab, Mbak? Enggak bisa ngomong atau..?" 

Baca juga: Setiawan Djodi dan Rhoma Irama Cerita tentang Pengalaman Mati Suri

"Salam itu bentuk ketaatan. Sekarang kan sudah enggak di dunia ya enggak ada taat lagi, Bu." Demikian jawab dari salah satu perempuan itu.

Sebagai deskripsi situasi, salah satu dari perempuan tadi, sebut saja A, kepalanya dihinggapi burung dan dikipas-dikipasi dengan sayap. A memperoleh pelayanan yang baik. 

Namun, perempuan yang satunya lagi berbeda nasib. Setelah burung itu mengipasi A, ia pindah ke perempuan satunya lagi, sebut saja B. Bukan mengipasi, burung itu mematuk-matuk kepala B sampai bolong.

Baca juga: Asmaul Husna, Arti dan Hubungan Al-Qawiy dengan Al-Matin

Melihat hal ajaib itu, si ibu penasaran. "Sampean punya kemuliaan ini sebabnya apa ya, Mbak? Kok enak ya sampeyan?"

Si A menjawab, "Oh ini, saya punya suami, Bu. Alhamdulillah suami saya meridai saya, rida atas ketaatan dan pengabdian saya, Bu."

"Ooo...Alhamdulillah. Sampeyan Mbak kok disiksa begitu kenapa?" tanya ibu itu kepada B.

Baca juga: Jomblo Sulit Cari Jodoh, Ada Ijazah Amalan dari Kiai  

Si B menjawab, "Kebalikannya sama Mbaknya tadi, Bu. Memang benar saya ibadah, Bu. Insyaallah saleha saya. Namun, ya itu agak melawan sama suami saya, Bu. Durhakalah gampangnya. Dan saya meninggal, suami saya enggak meridai saya, Bu. Nah, mumpung sampeyan kan belum meninggal, bantulah saya! Mintakan rida dari suami saya, Bu."

Singkat cerita, setelah tujuh hari di dimensi kubur, si ibu dibangunkan lagi sama anaknya. Peristiwa penguburan ibu itu selama 7 hari pun menyebar kabarnya. 

Banyak orang yang datang dan mengunjunginya, salah satunya suami dari B. Kemudian si Ibu menceritakan pengalamannya di kuburan dan menceritakan ihwal yang menimpa istrinya di alam kubur.

Baca juga: Jangan Kagetan, Banyak Perbedaan Pendapat Ulama dalam Ibadah Ramadan 

Dari cerita yang disampaikan si ibu, akhirnya suami B mengikhlaskan kesalahan istrinya dan memberikan ridanya. Setelah itu, pada suatu malam si Ibu tidur dan bermimpi bertemu B yang mengabarkan bahwa siksanya telah berhenti. 

Hikmah kisah itu ialah buat ibu-ibu, mbak-mbak, atau istri-istri bahwa taat kepada suami itu penting. Ya, minimal di alam kubur nanti, kepalanya aman. Wallahu a'lam. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat