visitaaponce.com

Menteri Agama Berpesan Jangan Jadikan Agama Sebagai Politik Identitas

Menteri Agama Berpesan Jangan Jadikan Agama Sebagai Politik Identitas
Ritual Tawur Agung Kesanga menyambut Tahun Baru Saka 1945.(AFP )

MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Hindu untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat beragama dan warga negara, termasuk menyukseskan pesta demokrasi 2024. Tidak menjadikan agama sebagai politik identitas. Sesuai dengan tema Hari Suci Nyepi Nasional 2023, yakni "Melalui Dharma Agama Dan Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia". 

"Saya mengajak umat Hindu tidak menggunakan agama sebagai alat atau kepentingan pihak-pihak tertentu, dan tidak menjadikan agama sebagai politik identitas," ajak Menag saat memberikan sambutan pada Tawur Agung Kesanga Nasional di pelataran Candi Prambanan, Selasa (21/3). .

Perayaan Nyepi, kata Menag, menjadi momentum yang baik melakukan kontemplasi dan introspeksi diri mengenai tata laku yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Melalui Catur Brata Penyepian, umat Hindu diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan. 

Baca juga: Wamenag Minta Ormas Keagamaan Bantu Jaga Kedamaian di Tahun Politik

"Saya mengajak seluruh warga bangsa, khususnya umat Hindu agar menjadikan momentum Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 ini untuk menegaskan kembali dukungan umat Hindu pada Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan sejak tahun 2016 oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo," harap Menag,

"Ini sebagai upaya agar kita bisa menjadi manusia Indonesia yang berintegritas, pekerja keras, dan memiliki semangat gotong royong," pesannya. 

Baca juga: Ketum PP Muhammadiyah: Puasa Ramadhan Jangan Jadi Ibadah Rutinitas

Diketahui, Selasa (21/3), umat Hindu menjalankan ritual Tawur Agung Kesanga menyambut Tahun Baru Saka 1945. Ritual Tawur Agung Kesanga Nasional 2023 dipusatkan di pelataran Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta. Ritual ini diawali pembacaan Kitab Suci Weda, doa dan diakhiri dengan penampilan drama tari Sendratari Pengiring Yadnya Pamutering Giri Mandara. 

Saat Hari Suci Nyepi, seluruh rutinitas kehidupan dihentikan sejenak dengan melakukan Amati geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang). 

Tahun ini, Catur Brata Penyepian berdekatan dengan pelaksanaan puasa Ramadan umat Muslim. "Hari suci ini mengisyaratkan untuk mulat sarira dan pengendalian diri. Ini menandakan bahwa kita diingatkan oleh penguasa semesta untuk selalu menjaga perilaku agar tetap terkendali sesuai ajaran agama masing-masing," kata Menag 

"Selamat Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945, semoga damai di bumi, damai di langit, damai semuanya." 

Hadir mendampingi Menag, Dirjen Bimas Hindu Prof I Nengah Duija, Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Mustain Ahmad, Kakanwil Kemenag Yogyakarta Masmin Afif dan Stafsus Wibowo Prasetyo. Hadir juga para pengurus PHDI, Pandita, Pinandita, perwakilan Pemprov DI Yogyakarta, Forkopimda dan manajemen Taman Wisata Candi Prambanan. 

Ketua Panitia Nasional Tawur Agung Kesanga, Laksma TNI I GP Alit Jaya menambahkan kegiatan Tawur Agung terselenggara berkat kolaborasi semua pihak dibawah koordinasi PHDI. "Ritual ini diikuti ribuan umat Hindu dan diharapkan dapat memberi manfaat dan spirit dalam merealisasikan nilai luhur Hindu dalam berbangsa dan bernegara," ujarnya. (RO/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat