visitaaponce.com

Milenial Dukung Energi Listrik yang Efisien dan Ramah Lingkungan

Milenial Dukung Energi Listrik yang Efisien dan Ramah Lingkungan
Teknisi memperlihatkan meteran listrik baru milik pelanggan di Makassar, Sulawesi Selata.(ANTARA FOTO/Arnas Padda)

UNTUK memenuhi kebutuhan listrik, Indonesia mulai mengalihkan penggunaan bahan bakar fosil dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan, diharapkan dapat menanggulangi masalah-masalah yang selama ini belum terselesaikan.

Sejumlah masalah di antaranya efisiensi, gas rumah kaca, pemanasan global, dan pemanfaatan sumber daya lokal yang melimpah seperti nikel untuk dalam negeri.

Baca juga: Peningkatan Emisi Karbon Kian Mengkhawatirkan

Kesiapan masyarakat saat ini juga sudah terbilang sangat baik, literasi mengenai energi listrik dan keunggulannya mulai diterima masyarakat.

Di sisi lain, pesatnya pertumbuhan teknologi yang diusung oleh anak bangsa menjadi motor perubahan dan perbaikan ke depannya.

Pelanggan Listrik Capai 79 KK

“Pelanggan listrik yang terdaftar selama tahun 2022 sebesar 79 juta KK dengan rata-rata pemakaian 1.109 VA maka merupakan jumlah yang sangat signifikan dan akan menjadi pondasi utama pertumbuhan ekonomi," kata Rochie Irawan sebagai salah satu praktisi kelistrikan di Indonesia dan Founder Controlindo.Com dalam keterangan, Jumat (24/3).

"Nilai di atas merupakan angka dengan kondisi masyarakat yang hanya menggunakan energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari seperti rumah tangga, televisi, charging mobile phone," jelasnya.

Baca juga: Komisi VII DPR Dorong Program Percepatan Energi Fosil ke EBT

"Sementara Industri seperti transpotasi, pertanian, peternakan dan perikanan yang merupakan Industri besar dan utama masih belum menggunakan energi listrik secara optimal,” terang Rochie.

Controlindo.Com Fokus Konsumen B2B

Controlindo.Com selama ini berfokus kepada konsumen B2B (Business To Business) yang sudah dipercaya oleh PLN dan puluhan industri kelistrikan lainnya.

“Effisiensi dan automation adalah value utama kami dalam membantu para klien Controlindo.com. Kami berkontribusi langsung dengan pengalaman dan produk teknologi yang telah teruji di gunakan oleh perusahaan besar," jelasnya.

Baca juga: Uni Eropa Resmi Larang Mobil Berbahan Bakar Fosil pada Tahun 2035

Kalkulasi secara umum potensi peningkatan penggunaan energi listrik yang beralih dari bahan bakar fosil akan sangat signifikan sejalan dengan efisiensi yang didapatkan oleh masyarakat pengguna di kehidupan sehari-hari.

Penghematan Bisa Capai Rp 50 Triliun

Bayangkan saja jika di tahun 2023, 10% dari kendaraan beralih ke kendaraan listrik, 10% pertanian Indonesia menerapkan Smart Farming 4.0 dengan menggunakan teknologi berbasis listrik, maka ada penghematan senilai Rp 50 triliun dari Subsidi BBM senilai Rp 502 triliun  yang ditanggung negara di tahun 2022.

"Ini baru penghematannya belum nilai transaksinya yang bisa dipastikan akan sangat signifikan”  ungkap Rochie Irawan.

Kembangkan Open Source Software

“Hitungan efisiensi di atas akan jadi penyemangat kami untuk berkontribusi lebih dan memberikan dampak bagi masyarakat luas," kata Himawan Hadi yang merupakan Co-Founder dari Controlindo.Com.

"Kami mengembangkan Open Source Software yang jadi basis pengembangan produk-produk kelistrikan di masyarakat,” ungkap Himawan.

Kebijakan pemerintah yang sangat agresif untuk mewujudkan penggunaan tenaga terbarukan akan selalu mendapat dukungan dari anak-anak muda Indonesia ke depannya.

Semangat terbarukan akan selalu tumbuh dan tumbuh selama ruang kreativitas selalu ada bagi anak muda Indonesia. (RO/S-4).

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat