visitaaponce.com

MBKM Dinilai Mampu Membangun Ekosistem Pendidikan Berkualitas di Perguruan Tinggi

MBKM Dinilai Mampu Membangun Ekosistem Pendidikan Berkualitas di Perguruan Tinggi
Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim(Antara Foto/Adimaja )

MENTERI Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan perguruan tinggi baik itu swasta maupun negeri memiliki potensi besar untuk membangun ekosistem pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing.

Nadiem menilai potensi itu akan bertransformasi menjadi sistem yang baik melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Nadiem mengapresiasi atas banyaknya kampus swasta yang menerapkan program MBKM dengan mengirimkan mahasiswa mereka untuk magang dan studi independen.

“Sudah ada beberapa kampus swasta yang mengirimkan ratusan mahasiswa untuk mengikuti magang dan studi independen. Para mahasiswa yang telah menjadi alumni program MBKM para mahasiswa alumni kampus merdeka hanya membutuhkan waktu 0,3-2,8 bulan untuk memperoleh pekerjaan. Jauh lebih cepat untuk memperoleh pekerjaan dengan rata-rata waktu tunggu selama 4 bulan untuk mendapatkan pengalaman luar biasa,” kata Nadiem dalam talkshow ‘Membangun Ekosistem Pendidikan yang Menunjang Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi dan Daya Saing Bangsa’ di Kampus UNTAR, Kamis (30/3).

Baca juga: Setelah Hapus Syarat Calistung, Kemendikbud Mesti Perbaiki Buku Teks SD

“Selain itu mereka mendapatkan pengalaman yang luar biasa mengembangkan kemampuan berkomunikasi kepemimpinan serta merancang rencana karir,” tambah Nadiem.

Plt. Dirjen Ristekdikti Kemendikbud-Ristek Prof. Nizam juga menuturkan pengetahuan terbaik yang bisa didapat mahasiswa bukan hanya berdasarkan literatur dan teks buku. Dia menilai pengetahuan akan semakin baik apabila didapatkan dari pengalaman.

Baca juga: Kemendikbudristek Ajak Kampus Vokasi Sukseskan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2023 

“Kita lupa bahwa kita mendapatkan ilmu itu, ketika mengalami persoalan, ketika mengalami betul apa yang dihadapi di dunia profesi, di dunia kerja, dunia industri. Itu ilmu yang melekat dan menjadi pengetahuan yang menjadi bekal hidup kita,” ujar Nizam.

Nizam juga berpesan untuk penyelenggara perguruan tinggi swasta agar menjadi pondasi dan menjadi tempat berpijak serta tumbuh kembang para mahasiswa yang bernaung di dalamnya.

“Tanpa pondasi yang kuat, bangunan di atasnya ini awalnya tegak, tetapi agak tinggi roboh. Kalau roboh, korbannya banyak. Tidak satu dua perguruan tinggi roboh karena pondasi yang keropos. Mohon tata kelola yayasan, tata kelola penyelenggara tinggi swasta dijaga betul, solid sebagai suatu pondasi tegaknya bangunan PTS yang kita ingin meningkat dan semakin tinggi. Bagaimana pondasi kokoh itu? Pertama dari tata kelola yang sehat. Kedua sumber daya yang solid untuk menjadikan bangunan tadi kokoh,” pungkas Nizam.

Contoh Kampus MBKM

Sementara itu Rektor Universitas Tarumanegara (UNTAR) Rektor UNTAR Agustinus Purna Irawan menyebut UNTAR menjadi salah satu contoh kampus yang melaksanakan kegiatan MBKM dengan baik. Agus juga menilai program MBKM jadi peluang besar bagi kampus untuk bermitra dengan industri maupun perusahaan yang akan memudahkan mahasiswa belajar dan mendapatkan pengalaman di dunia kerja.

“Mitra perusahaan dengan MBKM ini banyak yang menawarkan untuk banyak bidang di UNTAR. Ada lebih dari 300 MoU dan sebagainya untuk pelaksanaan MBKM di berbagai macam bidang. Kalau secara internal saya kira kita harus melibatkan dosen. Apakah itu tridharma yang melibatkan mahasiswa, saya kira itu perlu. Itu menjadi hal yang mudah dilakukan,” kata dia.

Baca juga: Ajak Perguruan Tinggi Lindungi Karya, Kemenkumham Babel Dorong Pendaftaran Hak Paten

“MBKM dengan 3 semester yang diatur pemerintah, mahasiswa boleh selama 3 semester tidak berada di prodi, tidak di kampus, itu juga suatu peluang. Di UNTAR kami membuka 12 SKS bagi mahasiswa yang mau mengembangkan usaha sendiri atau perusahaan orang tua. Ada mahasiswa datang mau MBKM mandiri 12 SKS, mau mengembangkan perusahaan orangtua. Itu sudah diatur, ada peraturan rektor dan ada pedoman pelaksanaanya,” tandasnya. (Dis/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat