visitaaponce.com

Taubatnya Gubernur Bashrah Bisyr bin Harits dengan Dua Peristiwa

Taubatnya Gubernur Bashrah Bisyr bin Harits dengan Dua Peristiwa
Ilustrasi.(Antara/Dewi Fajriani.)

KISAH hikmah kali ini tentang tobatnya Imam Bisyr bin Harits Al-Hafi. Di awal hidupnya, beliau tersesat dan berpaling dari Allah. Beliau menjadi salah satu gubernur di Bashrah.

Kisah hikmah itu disampaikan Syekh Ramadhan Al-Buthi rahimahullah sebagaimana dilansir @assunnah_catalog di Instagram. Ada dua peristiwa yang terjadi kepadanya. Peristiwa pertama merupakan pendahuluan dan kejadian kedua menjadi sebab yang membuat beliau langsung bertobat. 

"Pembukaan taubat beliau ialah peristiwa yang menjadi pembuka menghadapnya beliau kepada Allah SWT. Beliau sendiri yang bercerita akan kejadian itu," tutur Al-Buthi.

Baca juga: Kisah Seorang Ibu yang Dikubur dan Bertemu Dua Perempuan Beda Nasib

Suatu hari Bisyr sedang berjalan di suatu jalanan kemudian melihat ada potongan kertas. Ia mengambil kertas itu dan ternyata di dalam nya tertulis بسم الله الرحمن الرحيم (bismillahirrahamnirahim). Ia lantas mengagungkan kertas itu. 

"Aku ambil kertas itu, aku bersihkan. Aku berikan minyak wangi milikku kemudian aku simpan," ujar Bisyr yang disampaikan Al-Buthi. Pada saat itu Imam Bisyr ialah orang yang banyak dosa. Seorang gubernur yang sering berbuat dosa.

Baca juga: Cerita Perjalanan Nabi Isa dengan Seorang Pemuda yang Berkhianat

Kemudian Bisyr melihat dalam mimpi sesosok yang berkata kepadanya atau ia mendengar ada suara. "Engkau telah mengharumkan namaku pastilah aku akan menjadikan namamu harum di antara manusia di dunia dan pastilah kelak aku akan menghapus dosa-dosamu di akhirat," bunyi suara itu.

Kejadian kedua yang membuat Imam Bisyr langsung bertaubat yaitu pada suatu malam di istana beliau sedang mendengar musik, lagu, dan budak wanita. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Keluarlah satu budak wanitanya untuk membuka pintu.

Baca juga: Malik bin Dinar Taubat dari Polisi yang Suka Mabuk 

Ternyata ada seorang pria yang penampilannya dekil sehingga membuat orang jijik kepadanya. Ia berkata kepada budak wanita itu, "Pemilik istana ini merdeka atau hamba?" 

Pertanyaan itu membuat budak perempuan tadi tertawa kemudian memperhatikan pria itu dengan jijik dan berkata, "Apa kau tidak tahu gubernur Bashrah Bisyr?"

Kemudian budak itu menutup pintu di depan pria tadi. Bisyr menyadari bahwa ada suatu hal yang aneh telah terjadi. Mungkin ia mendengar suara budaknya saat mengatakan ucapannya kepada pria tadi. Bisyr pun bertanya, "Ada kabar apa?"

Budak itu pun menceritakan yang ia lihat, ia dengar, dan ia ucapkan. Spontan Bisyr keluar tergesa-gesa hingga tidak menggunakan alas kaki. Ia membuka pintu dan berkata, "Ke arah mana ia pergi?" 

Budaknya menjawab, "Arah sana." 

Bisyr pun berlari tergesa-gesa sampai ia menemukan sosok tadi dengan penampilan yang disifati oleh budaknya. Bisyr menahan orang itu kemudian berkata kepadanya, "Tadi engkau mengetuk pintu?"

Ia menjawab, "Betul."

Bisyr berkata, "Ulangi apa yang telah engkau ucapkan tadi." 

Ia menjawab, "Tidak ada apa apa. Aku hanya berkata pemilik rumah ini merdeka atau hamba?"

Budakmu menjawab, "Sang pemilik ialah seorang gubernur Bashrah," 

Si pria menjawab, "Baik, baik, baik, pesta ini memang bukanlah ciri seorang hamba betul. Ini bukanlah ciri seorang hamba."

Mendengar itu, Bisyr memegang tangan orang itu dan berkata kepadanya, "Aku jadikan engkau saksi bahwa aku akan menjadi seorang hamba, hamba, hamba, dan aku akan hidup menjadi seorang hamba sampai nanti Allah menemuiku sebagai hamba-Nya."

Mulai saat itu beliau sering terlihat tidak menggunakan alas kaki. Saat ditanyakan kepadanya, "Mengapa kau tak memakai alas kaki?"

Beliau menjawab, "Pada saat aku taubat kepada Allah aku tidak mengenakan alas kaki dan aku senang untuk tetap tidak menggunakan alas kaki." (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat