Yayasan Wings Peduli AjakMasyarakat Kurangi Penumpukan Sampah
![Yayasan Wings Peduli Ajak Masyarakat Kurangi Penumpukan Sampah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/9eff9e51bdaa0757deb5a553d5e1837d.jpg)
YAYASAN Wings Peduli memperkuat komitmennya untuk melestarikan bumi dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah bertanggungjawab melalui #PilahDariSekarang.
Bertepatan dengan perayaan Hari Bumi d2023, Yayasan Wings Peduli mencatat telah mengedukasi ribuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia mengenai penerapan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Eddukasi terus dilakukan di sepanjang tahun ini.
Harapannya, #PilahDariSekarang dapat menjadi langkah awal pengelolaan sampah berkelanjutan yang sejalan dengan target pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah pada 2025.
Baca juga: KLHK Sediakan Fasilitas Pengelolaan Sampah di Sejumlah Titik Mudik
Kebiasaan Bakar Sampah Tanpa Dipilah
Di tahun 2017, Survei Sosial Ekonomi (Susenas) menyatakan 66,8% masyarakat Indonesia masih membakar sampah rumah tangga tanpa dipilah, termasuk membakar sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) bersama sampah lainnya.
Sementara itu di tahun 2021, World Population Review mengungkapkan Indonesia merupakan negara kelima yang paling besar menyumbangkan limbah plastik ke lautan.
Baca juga: Kota Denpasar Gencarkan Edukasi Pilah Sampah dari Sumber
Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran mengenai pengelolaan sampah dan bahayanya dalam pencemaran lingkungan masih minim di kalangan masyarakat.
Angeline Callista, Managing Director & Co-founder Nara Synergy, perusahaan sosial di lingkungan mengatakan bahwa memilah sampah berdasarkan kategori bahan bakunya merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan pengolahan sampah di tahap selanjutnya.
80% Pemilahan Sampah oleh Pelaku Ekonomi Informal
"Saat ini 80% aksi pemilahan sampah dilakukan oleh ekonomi informal, termasuk pemulung yang diberi kompensasi rendah dan bekerja dalam kondisi buruk," kata Callista dalam keterangan pers, Rabu (19/4).
"Padahal, apabila pemilahan sampah dilakukan dari tingkat rumah tangga, sampah yang menumpuk di TPA dan yang tersebar di lautan dapat berkurang, sehingga secara otomatis akan mendukung program pengelolaan sampah lanjutan, seperti Bank Sampah, sistem daur ulang plastik, kertas, hingga bahan organik," paparnya.
Baca juga: Kesadaran Memilah Sampah Dimulai dari Skala Rumah Tangga
Dalam kampanye #PilahDariSekarang, Yayasan Wings Peduli mengedukasi langsung masyarakat akan pentingnya memilah sampah mulai dari sekarang, cara mengaplikasikannya, hingga bahaya dari sampah tercampur yang menumpuk, menggunakan materi dan permainan interaktif, termasuk menghadirkan tempat sampah pilah.
Hingga saat ini, Yayasan Wings Peduli telah mengedukasi total 3.000 masyarakat, termasuk ibu rumah tangga dan pelajar yang tersebar di berbagai kabupaten dan daerah di Indonesia. Di antaranya Kecamatan Soreang (Bandung), Tasikmalaya, Cirebon, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Bekasi.
Sheila Kansil, perwakilan Yayasan Wings Peduli menyampaikan target dari kampanye #PilahDariSekarang.
“Sasaran utama dari kampanye #PilahDariSekarang adalah masyarakat sebagai pelaku aktif penghasil sampah," ujar Sheila.
"Targetnya kami akan menjangkau masyarakat yang lebih luas, melalui kolaborasi kami dengan pemerintah, instansi pendidikan, organisasi lingkungan, hingga karyawan Wings itu sendiri, untuk kami dapat bertemu dan berdialog langsung dengan mereka,” paparnya.
Baca juga: Tolak Gaji Ratusan Juta, Lulusan ITB Ini Pulang Kampung Jadi Pemulung
Dari perjalanan mengunjungi masyarakat secara langsung, Yayasan Wings Peduli juga menemukan respons beragam dari berbagai kelompok masyarakat mengenai pengelolaan sampah.
Ibu rumah tangga adalah kelompok termudah menerima edukasi mengenai pemilahan sampah, dimana Bank Sampah adalah topik yang paling mereka minati.
Sementara, pelajar adalah kelompok yang paling antusias dengan informasi jumlah sampah yang tertumpuk di Indonesia
Yuli, warga Soreang, Bandung tergerak untuk memilah sampah dari rumah setelah mengetahui perbedaan sampah berdasarkan bahan bakunya.
“Saya diberi edukasi mengenai cara memilah sampah dengan benar. Sekarang jadi tahu mana (sampah) anorganik dan organik. Jadi bisa memisahkan sampah, mana yang bisa dibuang dan mana yang perlu didaur ulang,”
Berbagai upaya ini merupakan komitmen Yayasan Wings Peduli untuk lingkungan yang sejalan dengan filosofi perusahaan bahwa the good things in life should be accessible for all. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Kuis Hari Bumi: Buktikan seberapa baik Kamu Mengenal Planet Kita!
Gandeng NSCMI, CEDRS Universitas Presiden Gelar Earth Day Festival 2024 Jaga Bumi untuk Generasi Mendatang
Grand Mercure Jakarta Kemayoran berkolaborasi dengan Yayasan Mangrove Indonesia Lestari Merayakan Hari Bumi dengan Penanaman Mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove PIK
Hari Bumi, Esmod Jakarta Buat Busana Ramah Lingkungan dengan Torajamelo dan Levi’s Indonesia
Rayakan Hari Bumi, Zalora Gelar Acara Sustainable Fashion
Kota (dalam) Plastik
TBIG Bangun Budaya Peduli Lingkungan
Kegiatan Bersih-Bersih Sampah Digelar di Kepulauan Seribu
Gandeng Tenant Indotaisei, Bio Farma Tanam Mangrove di Pesisir Karawang
Komitmen Lindungi Alam, GSK Merestorasi 2.600 Hektare Mangrove di Indonesia
Sprei Brand Lokal dari Bahan Ramah Lingkungan Diluncurkan
Ganjar Adaptasi Konsep 'Go Green' untuk Pembangunan Jateng 2023
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap