Gerhana Matahari bukan Sekadar Fenomena Alam, Ini Esensinya Menurut Al-Quran
![Gerhana Matahari bukan Sekadar Fenomena Alam, Ini Esensinya Menurut Al-Qur'an](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/e6ce381e548d9eae0bade8993befa06a.jpg)
PERISTIWA astronomi penting akan terjadi hari ini, Kamis, 29 Ramadan 1444 H bertepatan dengan tanggal 20 April 2023 M, berupa Gerhana Matahari Hibrida. Gerhana matahari bukan sekadar fenomena alam belaka. Hal itu sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an.
Berikut ini ulasannya sebagaimana dikutip Media Indonesia dari laman Muhammadiyah.
Allah SWT telah menegaskan bahwa matahari dan bulan beredar menurut perhitungan (QS Al-Rahman: 5). Dalam peredaran bulan, bumi dan matahari tersebut kemudian terjadilah siang dan malam (QS. Al Fushshilat: 37). Dinamisnya gerakan kedua benda yang secara konsisten, pasti, dan teliti itu dapat diukur sehingga diketahui kapan akan terjadinya gerhana (QS. Al-An’am: 96).
Baca juga : Salat Gerhana Dua Rakat, Begini Tata Cara yang Dicontohkan Rasulullah
Karena itu wajar jika tanggapan Rasulullah terhadap sahabat tentang terjadinya gerhana memiliki pesan demitologisasi, yaitu negasi mitologi-mitologi yang tersebar luas di masyarakat.
Demitologisasi dimaksudkan agar masyarakat Muslim melihat fenomena gerhana secara saintifik atau dengan pendekatan ilmiah. Ketidaksetujuan Nabi dengan anggapan sahabat yang mengaitkan kematian putranya dengan fenomena alam menunjukkan bahwa Nabi SAW masih berpikir rasional walau diselimuti kesedihan emosional.
Selain demitologisasi, Rasulullah menganjurkan untuk menunaikan salat gerhana. Pelaksanaan salat gerhana ketika terjadi hingga usai gerhana (bulan maupun matahari). Menurut Majelis Tarjih, apabila gerhana usai sementara salat masih ditunaikan, maka salat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan. Karenanya, dalam merespons gerhana, Islam telah memberikan ajaran yang jelas dan multidimensi, yaitu spiritualisasi, saintifikasi, sekaligus demitologisasi.
Baca juga : Gerhana Bulan Malam Ini Jam Berapa? Cek di Sini
Tata cara salat gerhana (kusuf)
Saat gerhana terjadi, umat Islam diperkenankan untuk melakukan sembahyang gerhana. Berbeda dengan salat wajib lima waktu, salat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa azan dan iqamah.
Salat gerhana dilaksanakan dalam formasi dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali. Salat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid.
Adapun, urutan tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut:
Baca juga : PP Muhammadiyah Imbau Warga Laksanakan Salat Gerhana Matahari
1. Imam menyerukan as-salatu jami‘ah.
2. Takbiratulihram.
3. Membaca doa iftitah.
Baca juga : Muhammadiyah Imbau Masyarakat Gelar Salat Gerhana Pada 20 April 2023, Begini Tata Caranya
4. Membaca taawuz, basmalah, lalu membaca surat al-Fatihah, disusul surah panjang dengan jahar.
5. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.
6. Mengangkat kepala dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, makmum membaca rabbana wa lakal- amd.
Baca juga : Gerhana Matahari Diprediksi Terjadi 20 April 2023, Kemenag Ajak Umat Salat Gerhana
7. Berdiri tegak, lalu membaca surat al-Fatihah disusul surah panjang, tetapi lebih pendek dari surat yang dibaca pertama.
8. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama, tetapi lebih singkat dari yang pertama.
9. Bangkit dari rukuk, membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd.
Baca juga : Gerhana Matahari Total 20 April, Bosscha Lakukan Ekspedisi ke Pulau Kisar Maluku
10. Sujud.
11. Duduk di antara dua sujud.
12. Sujud.
Baca juga : Wah, Gerhana Matahari Pertama Tahun 2022 akan Terjadi Jelang Idul Fitri
13. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua, seperti rakaat pertama, tanpa membaca doa iftitah.
14. Salam.
15. Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khutbah, berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah, serta mengajak memperbanyak istigfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan. (Z-4)
Baca juga : Tafsir Ali Imran Ayat 55: Pengangkatan Nabi Isa dan Wafatnya
Terkini Lainnya
Tata cara salat gerhana (kusuf)
Para Pecinta Gerhana Bersiap Menyaksikan Fenomena Alam yang Langka
Apa yang Diharapkan Ilmuwan dari Gerhana Matahari Total di AS?
Waspada! Bahaya Melihat Gerhana Matahari Tanpa Perlindungan
Kemunculan Komet Setan saat Gerhana Matahari Jelang Lebaran
Kenali Akibat Terjadinya Revolusi dan Rotasi Bumi, Apa Saja?
Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Terus Berkhidmat Bagi Bangsa dan Negara
Anwar Abbas Sebut Irman Gusman Kantongi Dukungan Muhammadiyah
Muhammadiyah Sodorkan Nama Irman Gusman di Kancah Politik Nasional
Muhammadiyah Mengaku Ikut Jadi Korban atas Serangan Siber ke PDN
PBNU Banjir Hujatan Terima Izin Kelola Tambang
PBNU Siap Kelola Tambang dengan Halal, Muhammadiyah belum Beri Kepastian
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap