visitaaponce.com

Komentar Tentang Muhammadiyah, Peneliti BRIN AP Hasanuddin Dijadwalkan Jalani Sidang Majelis Etik ASN

Komentar Tentang Muhammadiyah, Peneliti BRIN AP Hasanuddin Dijadwalkan Jalani Sidang Majelis Etik ASN
BRIN tetap akan memproses AP Hasanuddin melalui sidang Majelis Etik ASN.(dok. Humas BRIN)

KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko membenarkan AP Hasanuddin merupakan aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di lingkungan BRIN. Atas tindakannya, AP akan menjalani sidang Majelis Etik ASN.

"Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN. Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa (25/4).
  
Handoko menjelaskan meski AP Hasanuddin telah membuat surat permintaan maaf atas komentar viral di media sosial, BRIN tetap akan menggelar sidang Majelis Etik ASN, Rabu (26/4).  Sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final.

Baca juga: Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, MUI: Biar Kepolisian yang Urus
  
"BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," kata Handoko.
  
Handoko mengimbau kepada para periset BRIN untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial. Selain itu mengedepankan nilai yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

Baca juga: DPR RI: Peneliti BRIN yang Bikin Heboh Perlu Ditindak
  
Dalam komentar yang viral pada media sosial tersebut, AP Hasanuddin meluapkan kemarahannya kepada Muhammadiyah atas penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah pada 21 April 2023. Dia menyebut organisasi masyarakat itu telah disusupi Hizbut Tahrir dan mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah.
  
Bahkan, Hasanuddin mengaku tidak takut bila komentarnya itu dilaporkan dan siap dipenjara terkait ancaman pasal pembunuhan. "Saya capek lihat pergaduhan kalian," tulis Hasanuddin.
  
Melalui surat pernyataannya, AP Hasanuddin mengaku komentar itu dibuat secara sadar yang dilandasi rasa emosi dan ketidakbijaksaan saat melihat akun media sosial milik pimpinannya yang diserang sebagian besar warga Muhammadiyah yang tidak terima atas unggahan pada akun tersebut. (Ant/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat