visitaaponce.com

Desa Wisata Tanjung Jaya Hadirkan Keelokan Alam Pantai dan Kerajinan

 Desa Wisata Tanjung Jaya Hadirkan Keelokan Alam Pantai dan Kerajinan
Desa Wisata Tanjungjaya merupakan destinasi wisata edukasi yang terletak di Tanjung Lesung,  Pandeglang, Provinsi Banten.(Ist)

ANUGERAH Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 merupakan salah satu program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia.

ADWI terus digalakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf).

Dalam ADWI 2023 atau untuk  ketiga kalinya dengan mengangkat tema 'Kebangkitan Ekonomi Dari Desa untuk Indonesia Bangkit'.

Baca juga:  Jadi Desa Wisata Terbaik, Desa Keranggan Siap Jadi Destinasi Wisata Nasional

Program ini diharapkan mampu mewujudkan visi 'Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat'.

 “Kobaran semangat ini masih terus kami lanjutkan. Untuk menggaungkan Indonesia lebih mendunia melalui pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan pers, Selasa (9/5).

Sektor Pariwisata Bisa Cetak 4,4 Juta Lapangan Kerja

"Membuka ruang untuk berkarya, memastikan 4,4 juta lapangan kerja tercipta, dan kami masih terus percaya bangkitnya ekonomi dimulai dari desa,” jelas Sandiaga.

Baca juga: Pertumbuhan Desa Wisata Berkontribusi Tingkatkan Pariwisata Nasional

"Inilah momentum kebangkitan pariwisata, di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Tujuan kegiatan tujuan program ini agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa," paparnya.

Selain itu, ADWI sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

ADWI juga mendorong daerah untuk dapat menciptakan desa wisata baru selanjutnya di wilayahnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa.

"Kebangkitan ekonomi dari desa-desa untuk membangun Indonesia. Selain itu dapat menjaring database desa wisata baru dari pendaftaran di website jejaring desa wisata (Jadesta) yang merupakan website resmi yang dikembangkan oleh Kemenparekraf," terang Sandiaga.

Peserta ADWI Terus Meningkat dari Tahun ke Tahun

Setelah sukses pada tahun 2021 dengan 1.831 peserta desa wisata, meningkat tajam di 2022 dengan 3419 desa wisata.

Kini di 2023, Anugerah Desa Wisata Indonesia dengan semangat kolaborasi dan bersinergi meningkat tajam hingga peserta menyentuh angka 4573 desa wisata yang ada di seluruh Indonesia dari target yang Mas Menteri canangkan 4.000 desa wisata.

Baca juga: Kayutangan Heritage di Malang Layak Terfavorit Desa Wisata

Antusiasme ribuan desa wisata tersebut diharapkan mempermudah pengembangan desa wisata di Indonesia ke depannya.

Adapun kategori penilaian ADWI tahun 2023 meliputi sebagai berikut: 1. Daya Tarik Pengunjung (Alam dan Buatan serta Seni dan Budaya) 2. Homestay & Toilet 3. Suvenir (Kuliner, Fesyen dan Kriya) 4. Digital dan Kreatif 5. CHSE & Kelembagaan Desa.

Kategori penilaian yang diusung diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan serta berstandar internasional.

Desa Wisata Tanjung Jaya di Pandeglang

Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung atau dikenal juga Desa Wisata Tanjung Jaya merupakan destinasi wisata edukasi yang terletak di Tanjung Lesung, Pandeglang, Provinsi Banten. Letak Desa Tanjung Jaya dikelilingi oleh pantai juga perbukitan yang asri.

Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung adalah sebuah komunitas desa wisata ekonomi kreatif (Dewikraf) yang terletak di destinasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca juga: Menparekraf Kunjungi Desa Wisata Selamanik yang Berada di Kaki Gunung Sawal

Tanjung Lesung yang menjadi salah satu KEK, juga mengusung konsep ekonomi kreatif. Di sini tersedia aneka kerajinan dan wisata edukasi lainnya yang dapat dikunjungi.

Selain itu, saat berkunjung ke sini, traveler dapat memilih aneka paket wisata yang di dalamnya terdapat atraksi alam bahari (snorkeling, diving), edukasi survivor hutan rimba, transplantasi terumbu karang, seni budaya Sunda-Banten, hingga belajar kerajinan lokal.

Ragam atraksi tersebut membuat daerah ini menjadi tempat wisata yang sangat menarik untuk dieksplor lebih jauh.

Menuju Desa Wisata Tanjung Jaya dapat diakses melalui jalur darat dari Jakarta, melalui jalan tol Jakarta – Merak dengan total durasi 4 jam 30 menit untuk sampai di surga tersembunyi di ujung pulau Jawa ini.

Desa Wisata Tanjung Jaya memiliki Pantai Batu Hideung. Selain menikmati wisata di desa wisata yang masih terbilang asri, berkunjung ke sini traveler juga dapat berwisata ke Pantai Batu Hideung.

Biaya masuknya murah, hanya sekitar Rp 5000 per orang. Pantai ini memiliki pasir yang halus. Kawasannya yang tersembunyi pas banget buat healing.

Selain itu, kerajinan lokal khas Desa Tanjung Jaya ini memiliki berbagai kerajinan kreatif. Kerajinanannya di antaranya, kerajinan Batik Cikadu, kerajinan batok kelapa, kerajinan anyaman bambu, dan kerajinan daur ulang kayu jati.

Baca juga: Danone dan Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa Wisata Cibeusi di Subang

Bagi rombongan anak sekolah yang ingin berkunjung ke sini, traveler dapat mengambil paket survival experience.

Dengan biaya sekitar Rp 100 ribu per orang, pengunjung akan diedukasi sekaligus diajak langsung terkait praktik bertahan hidup jika tersesat di hutan atau pulau tak berpenghuni.

Nantinya, traveler diajari cara memanfaatkan peralatan dan makanan yang tersedia di hutan.

Tapi tenang saja, praktik ini juga akan didampingi oleh pemandu dan biaya tersebut juga sudah termasuk biaya persewaan alat dan tempat makan. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat