visitaaponce.com

Institut Teknologi Kalimantan Jalin Kerja Sama dengan Kampus Tiongkok

Institut Teknologi Kalimantan Jalin Kerja Sama dengan Kampus Tiongkok
Delegasi Institut Teknologi Kalimantan menandatangani Mou dengan sejumlah mitra di Tiongkok dalam kunjungannya, 15-18 Mei 2023.(Ist)

SEBAGAI implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melakukan kunjungan bersejarah ke Tiongkok, 15-18 Mei 2023. Kunjungan itu melibatkan beberapa pemangku kepentingan terkemuka di wilayah itu, termasuk South China Agriculture University (SCAU), Guangxi University Science and Technology (Gxust), PT Julong Indonesia, pabrik otomotif Huili Manufacturing, Pemerintah Daerah Beihai-Guangxi, Gentala Institut, serta media lokal dan nasional.

Delegasi ITK yang dipimpin Rektor Prof Dr Agus Rubiyanto MEngSc, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITK Yunita Triana SSi MSi PhD, serta Ketua Jurusan Teknologi Industri dan Proses Andi Idhil Ismail ST MSc PhD melaksanakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama antar-institusi dan industri dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Pada 18 Mei, delegasi ITK bersama dengan perwakilan dari SCAU, Gxust, PT Julong Indonesia, Huili Manufacturing, dan pemerintah daerah Beihai-Guangxi, secara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang meliputi kerja sama antar-universitas, industri, serta pemerintah dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Penandatanganan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok serta penguatan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. MoU mencakup berbagai aspek kerja sama, termasuk pertukaran peneliti, mahasiswa, dan dosen antara ITK dan SCAU-Gxust.

Kerja sama ini juga akan membuka peluang bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti ITK untuk mendapatkan pengalaman industri dan pengalaman internasional yang dapat memperluas wawasan mereka di bidang pendidikan, pelatihan, dan penelitian.

Selain itu, kerja sama dengan industri Julong dan Huili Manufacturing bertujuan untuk mengembangkan inovasi di sektor industri dan otomotif, khususnya dalam pengembangan teknologi industri perkebunan, pertanian, dan pengembangan kendaraan ramah lingkungan.

Dalam pernyataannya, Rektor ITK Prof Agus Rubiyanto mengungkapkan harapannya terhadap kerja sama yang efektif dan berkelanjutan antara ITK dan berbagai mitra di Tiongkok. Ia menyebut bahwa kerja sama ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi kedua belah pihak, termasuk kemajuan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan teknologi.


Baca juga: Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Berubah Menjadi Institut


Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi ITK untuk memperluas jaringan internasionalnya, memperdalam kerja sama dengan berbagai stakeholder terkemuka, serta meningkatkan reputasi ITK sebagai lembaga pendidikan dan penelitian yang berorientasi internasional.

Diharapkan kerja sama ini akan terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok serta sebagai bagian dari implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Delegasi ITK juga mengunjungi SCAU di Guangzhou. Pada kesempatan itu diinisiasi kerja sama yang difokuskan pada pengembangan teknologi pertanian dan perkebunan terkini. Diskusi membahas potensi kerja sama dalam bidang pengembangan otomatisasi traktor yang digunakan dalam pertanian dan perkebunan, terutama kelapa sawit.

Tidak hanya itu, delegasi ITK juga mengunjungi Gxust di Provinsi Guangxi, di mana mereka menjalin hubungan erat dengan para akademisi dan peneliti dari berbagai kampus agriculture di seluruh Tiongkok. Diskusi intensif dilakukan untuk mengidentifikasi bidang-bidang kerja sama yang saling menguntungkan, termasuk kolaborasi dalam penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi industri.

Semua kegiatan kerja sama ini tidak lepas dari dukungan penuh dari Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Yudil Chatim, yang juga turut mendampingi dan memberikan kontribusi pemikiran serta ide-ide inovatif terhadap seluruh rangkaian kunjungan ITK di Tiongkok.

"Implementasi program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka menyelaraskan kurikulum kampus dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Untuk itu, diperlukan kemitraan dan kolaborasi yang komprehensif antara satuan pendidikan, dunia usaha dunia industri, pemerintah, komunitas, dan media," ujar Yudil Chatim dalam keterangannya, Senin (22/5).

Kunjungan itu juga didukung penuh Lei Wenzong, perwakilan dari PT Julong Indonesia, yang merupakan perusahaan kelapa sawit Tiongkok terbesar yang sudah berinvestasi di Indonesia dan mendukung inisiatif kolaborasi ITK di Tiongkok. (RO/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat