visitaaponce.com

Kementerian Haji Arab Saudi Rindukan Jemaah Indonesia

Kementerian Haji Arab Saudi Rindukan Jemaah Indonesia
Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid (kiri) berbincang dengan Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah Arab Saudi Muhammad Abdurrahman(Dok. Media Center Haji)

WAKIL Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah Arab Saudi Muhammad Abdurrahman Al Bijawi menyatakan kesiapan negaranya menerima jemaah haji asal Indonesia. Salah satu inovasi yang akan kembali diterapkan yakni fasilitas fast track atau jalur cepat keimigrasian bandara.

"Kita akan melihat tanggal 24 Mei atau 5 Zulkaidah saat kedatangan jemaah haji Indonesia. Kita akan bersama-sama menyambutnya," tutur Abdurrahman saat memberikan pernyataan pers seusai menerima kunjungan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid, di kantornya, di Madinah, Senin (22/05).

Abdurrahman mengaku sangat senang menerima kunjungan misi haji Indonesia.

Baca juga: Cadangan Nilai Manfaat Haji akan Habis Pada 2027. BPKH: Minus Rp535 Miliar

"Kami sudah sangat rindu untuk memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia yang sangat tertib dan baik," ujarnya.

Dikatakannya, tiga bulan lalu perwakilan Kementerian Haji dan Umrah berkunjung ke Jakarta untuk melihat persiapan Bandara Soekarno Hatta untuk menerapkan fast track. Dengan fast track, waktu pemrosesan oleh imigrasi Arab Saudi dapat dipangkas.

Baca juga: Waduh, Jemaah Haji Kloter Satu Bakal Disambut Suhu Panas 41 Derajat

Bila pada layanan yang standar, proses imigrasi memakan waktu 2-2,5, dengan jalur cepat pemrosesan di bandara Arab Saudi hanya sekitar 30 menit. Kemudian, jemaah bisa naik bus yang disediakan PPIH untuk diantar ke hotel.

"Kami sangat berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji dan itu merupakan perintah langsung dari Raja Salman agar jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan tenang, dengan khusyuk, dan kembali ke Tanah Air-nya mendapatkan haji mabrur," papar Abdurrahman.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi Zaenal Muttaqin yang mendampingi Ketua PPIH dalam pertemuan dengan Abdurrahman mengatakan mereka juga membahas tasreh atau izin memasuki Raudhah di Masjid Nabawi bagi jemaah haji Indonesia.

"Tadi dibahas juga soal tasreh ziarah, khususnya ke Raudhah. Jemaah kita akan diberikan tasrih untuk masuk ke Raudhah," ungkap Zaenal.

Dengan tasrih tersebut, menurut Zaenal, jemaah tidak perlu mendaftar untuk mendapatkan reservasi di aplikasi Nusuk  Meski begitu, jemaah juga tetap bisa memilih memakai aplikasi tersebut.

Raudhah merupakan suatu tempat di dalam Masjid Nabawi, Madinah, yang dahulu berada di antara kediaman Rasulullah SAW dengan mimbar tempat beliau berdakwah. Tempat tersebut disebut sebagai taman surga dan merupakan salah satu tempat mustajab untuk memanjatkan doa. (Ndy/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat