visitaaponce.com

Upaya Kolaboratif Malaysia Menjadi Pusat Perawatan Kardiologi

Upaya Kolaboratif Malaysia Menjadi Pusat Perawatan Kardiologi
Ilustrasi(Ist)

SEJAK 1960, tepatnya saat infrastruktur perawatan jantung di Malaysia dihadirkan, Malaysia mulai melakukan upaya perawatan kardiologi kelas dunia.

Berbagai upaya kolaboratif dari Asosiasi Jantung Nasional Malaysia dan Kementerian Kesehatan, perawatan kardiologi di Malaysia pun mengalami evolusi luar biasa dalam hal pengembangan, penelitian, dan perawatan berkelanjutan terkait kardiologi serta kualitas layanan medis.

Baca juga: ISICAM 2022 Perkenalkan Teknologi Baru Perawatan Jantung Lewat Teknologi Bioadaptor

Baru-baru ini misalnya, The National Heart Institute (Institut Jantung Negara/IJN) memperkenalkan terapi penggantian transcatheter pulmonary valve (TPV) untuk membantu pasien dengan penyakit jantung bawaan.

Prosedur ini berfokus pada pemulihan fungsi katup pulmonal untuk anak-anak dan orang dewasa dengan penyakit jantung bawaan, terutama mereka yang membutuhkan penggantian katup atau pembuatan saluran.

"Terapi TPV bisa dengan mudah mengganti katup rusak tanpa mengharuskan pasien menjalani prosedur invasif seperti operasi jantung terbuka," kata Chief Executive Officer IJN Datuk Dr Aizai Azan Abdul Rahim dalam keterangan tertulisnya, hari ini.

Dia menjelaskan metode TPV IJN telah dievaluasi dan dibuktikan secara klinis, dengan rekam jejak selama 10 tahun yang menunjukkan keamanan dan kemanjurannya.

"IJN adalah yang pertama di Malaysia memperkenalkan TPV sebagai bagian dari tujuan kami agar perawatan berkualitas tinggi dapat lebih mudah diakses," ujar Aizai.

Baca juga: Pakar: Atasi Penyakit Jantung dengan Preventif, bukan Kuratif

Selain IJN, salah satu pusat kardiologi lainnya, RS Island Hospital di Penang meningkatkan fasilitas, teknologi, dan layanan jantung kelas dunia melalui alternatif bedah jantung berisiko rendah dengan tingkat keberhasilan lebih tinggi.

"Sebagian besar pasien memiliki hasil amat baik dengan coronary artery bypass grafting (CABG). Prosedur ini tidak diragukan lagi bermanfaat bagi pasien berisiko lebih tinggi, terutama yang memiliki kerusakan jantung parah atau diabetes dan gagal ginjal," papar Dr Eng Ji Bah, Konsultan Bedah Kardiotoraks RS Island Hospital.

Konsultan Kardiolog dan Kardiolog Intervensional, Spesialis Grown Up Congenital Heart (GUCH) di Gleneagles Hospital Penang Dr Annam Muthu menambahkan kemajuan teknologi digital turut memfasilitasi kemajuan perawatan kardiologi di Malaysia.

"Kemajuan teknologi digital di bidang kesehatan, khususnya di bidang kardiologi, memungkinkan para ahli jantung menggunakan teknologi itu untuk menawarkan perawatan kardiologi paling mutakhir dan canggih," pungkas Annam. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat