visitaaponce.com

1 Anak Meninggal Dunia di Kota Banjar, Kasus DBD di Garut Meningkat

1 Anak Meninggal Dunia di Kota Banjar, Kasus DBD di Garut Meningkat
Ilustrasi: tenaga kesehatan melakukan pengecekan Infus seorang pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)(ANTARA FOTO/Andry Denisah)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi masyarakat berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat. peningkatan tersebut telah menyebabkan 234 orang harus mendapat perawatan di rumah sakit dan yang lainnya berangsur sembuh.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Dinkes) Garut, Asep Surachman mengatakan, peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya masih meningkat seiring hujan masih terjadi dan ada potensi banyak sarang nyamuk. Namun, kasus DDB tersebut terjadi Januari hingga Februari tercatat hingga 234 kasus.

"Kasus DBD yang terjadi sekarang membuat 12 orang harus menjalani perawatan di RSUD Dr Slamet dan rumah sakit swasta lainnya. Peningkatan kasus DBD, akan terus meningkat terutamanya pada musim hujan dan warga waspada untuk meningkatkan lagi kebersihan lingkungan sekitar rumah dengan berbagai upaya yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin," katanya, Minggu (3/3).

Baca juga : Kasus DBD di Kalimantan Selatan Terus Meningkat

Ia mengatakan, serangan kasus DBD selama pergantian musim el nino hingga hujan adanya peningkatan paling tinggi dibandingkan tahun lalu, karena pola hidup bersih dan sehat masih banyak warga abai dalam membuang sampah sembarangan. Penambahan kasus ini terjadi karena kesadaran masyarakat menurun dan kebersihan lingkungan berkurang.

"Peningkatan kasus DBD sekarang ini sudah merata di 42 Kecamatan dan meningkatnya kasus tersebut, agar masyarakat selalu rutin membersihkan rumah, halaman rumah serta harus sering menguras bak air, menutup dan mengubur (3M) celah yang dijadikan sarang nyamuk, menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS)," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Banjar, Ika Rika Rohantika mengatakan, kasus DBD yang terjadi di wilayahnya menyebabkan satu orang anak meninggal dalam perawatan di RSUD Kota Banjar. Namun, berbagai upaya masih dilakukan melalui penyuluhan kepada masyarakat dan sekolah agar meningkatkan kebersihkan lingkungan hingga kewaspadaan.

"Kasus DBD yang terjadi di Kota Banjar selama bulan Januari tercatat 177 orang di antaranya satu meninggal. Kami mengimbau masyarakat yang mengalami gejala panas tidak turun, agar secepatnya diperiksa ke Puskesmas terdekat supaya dapat ditangani lebih cepat dan jangan mengalami sakit parah," pungkasnya. (AD/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat