visitaaponce.com

Biofarma Gandeng Sinopharm Tanggulangi Tuberkulosis

Biofarma Gandeng Sinopharm Tanggulangi Tuberkulosis
Penandatanganan MoU Global Co-Development Partnership on Innovative Tuberculosis Treatment Biofarma dengan Sinopharm.(Biofarma)

BUMN Biofarma Group mendukung solusi total penanggulangan penyakit  Tuberkulosis (TBC) lewat penandatangan Global Co-Development  Partnership on Innovative Tuberculosis Treatment dengan Sinopharm, perusahaan asal Tiongkok. MoU ini terkait pengembangan pengobatan baru TBC di Beijing pada 26 Mei 2023 lalu.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir dalam keterangan yang diterima Jumat (2/6) menyampaikan, bahwa kerja sama yang terjalin antara Bio Farma dan Sinopharm dapat mempercepat penanggulangan Tuberkulosis khususnya di Indonesia.

"Saya sangat yakin bahwa kerja sama ini akan memperkuat peran Bio Farma dan Sinopharm dalam penanggulangan Tuberkulosis yang didukung oleh Uji Klinis dan proses produksi yang mengacu pada standar internasional untuk produk diagnostik, vaksin, dan pengobatan yang inovatif baik untuk lokal maupun global," jelasnya.

Baca juga : Pemenuhan Nutrisi Pasien TBC Penting untuk Percepat Penyembuhan

Penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Penelitian dan Pengembangan Bio Farma, Yuliana Indriati dan Vice President & President Director of Global Business Unit Sinopharm, Yan Bing, disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury, President Sinopharm International, Zhou Song, Direktur Utama Kimia Farma, David Utama dan Direktur Keuangan dan  Manajemen Risiko Bio Farma, IGN Suharta Wijaya.

Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, bahwa kerja sama Biofarma Group dengan Sinopharm telah terjalin cukup lama sejak 2020.

Baca juga : Kimia Farma Gandeng Sinopharm Kembangkan Bahan Baku Obat

"Tahun 2020, kami memiliki perjanjian pembelian 7,5 juta dosis vaksin covid-19 yang kemudian pada bulan November 2022, Kimia Farma sebagai anak perusahaan Biofarma Group menandatangani MoU untuk memperkuat kerja sama termasuk ekspor impor, produksi, distribusi dan kerja sama lainnya dan di awal tahun 2023 ini," ujarnya.

Kimia Farma dan Sinopharm ucap Pahala,  baru saja menandatangani MoU terkait pengembangan Bahan Baku Obat and Traditional Chinese Medicine," ungkap Pahala.

Seperti diketahui ketahui bersama, Indonesia merupakan negara dengan prevalensi TBC tertinggi kedua di dunia. Biofarma Group, sebagai perusahaan farmasi milik negara, telah menunjukkan dukungan dan solusi dalam penanggulangan TBC melalui diagnostik, pencegahan dengan vaksin dan pengobatan dengan produk farmasi.

"Saya berharap dalam beberapa tahun ke depan, Bio Farma dan Sinopharm dapat terus berkolaborasi dalam mewujudkan pengembangann produk inovatif berskala global - pengobatan TBC dalam mengurangi angka ketidakpatuhan pasien akibat efek samping yang parah," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Penelitian dan Pengembangan Bisnis Bio Farma, Yuliana Indriati menerangkan, bahwa kolaborasi ini akan menghasilkan inovasi pengobatan TBC yang efektif. Bio Farma dan Sinopharm berkolaborasi dalam pengembangan pengobatan TBC-resistensi obat, dengan efek samping yang lebih rendah dan efikasi yang dibuktikan dengan uji klinik di beberapa negara, sehingga meningkatkan kepatuhan pengguna dan menurunkan angka kematian akibat TBC.

"Bio Farma dan Sinopharm bekerjasama untuk menjadi global supply dalam pencegahan dan pengobatan TBC dengan di dukung oleh data uji klinis dan proses produksi yang sesuai dengan ketentuan internasional," ungkapnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat