visitaaponce.com

Kompetisi WiNNER Tingkatkan Pelayanan Publik melalui Inovasi Bisnis Sosial

Kompetisi WiNNER Tingkatkan Pelayanan Publik melalui Inovasi Bisnis Sosial
FGD Validasi Isu Strategis Pembangunan dan Layanan Kompetisi WiNNER Provinsi Sumatra Utara di Medan, Sumut.(Ist)

KEMENTERIAN Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPAN-RB) didukung oleh USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat) menggelar Kompetisi ‘Wirausaha Sosial untuk Negeri’ atau ‘WiNNER’.

WiNNER merupakan kompetisi bisnis untuk para wirausaha sosial yang bertujuan mengatasi tantangan tata kelola pemerintahan dan peningkatan pelayanan publik di enam provinsi di Indonesia. 

Pendaftaran WiNNER untuk Provinsi Banten dan Provinsi Nusa Tenggara Timur telah dilaksanakan pada WiNNER gelombang I beberapa bulan lalu.

Baca jugaTidak Jujur Melaporkan LHKPN, Kemenpan-RB : Sanksi Bisa Diterapkan

Saat ini, WiNNER Gelombang II akan fokus pada empat provinsi lainnya, yakni Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

"Kompetisi WiNNER berupaya untuk menjalin simbiosis mutualiasme, dimana pemerintah daerah sebagai pihak yang memiliki sumber daya namun butuh percepatan penyelesaian masalah terhadap isu prioritas dan wirausaha sosial yang menawarkan solusi dengan inisiatif baru atau inovasi yang dapat membantu memecahkan persoalan," jelas Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPAN-RB, Diah Natalisa.

Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka FGD Validasi Isu Strategis Pembangunan dan Layanan Kompetisi WiNNER Provinsi Sumatra Utara, beberapa waktu lalu.

Baca juga: DPR: Rencana Pembatalan Penghapusan Tenaga Honorer Jangan Hanya Angin Surga

Diah juga menyampaikan, kolaborasi dan keterlibatan wirausaha sosial dalam pembangunan dan berbagai sektor pelayanan publik, dapat membantu pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan publik yang prima.

"Keterlibatan wirausaha sosial juga membuka peluang potensi pemanfaatan teknologi dan penciptaan inovasi, untuk menghasilkan penyediaan pelayanan publik yang lebih terjangkau dan berkualitas," jelasnya dalam keterangan pers, Selasa (6/6).

Tiga finalis terbaik dari setiap provinsi akan mendapatkan pendampingan selama kurang lebih satu bulan oleh para ahli dan pemerintah daerah di Provinsi yang disepakati.

Baca juga: 3043 Calon Guru PPPK Mendadak Batal Mendapatkan Penempatan P1, PGRI: Ini Menyakitkan!

Puncaknya, para finalis akan diundang ke acara eksklusif ‘Malam Puncak’ di Jakarta, untuk bertemu dengan para pemangku kepentingan strategis di ekosistem wirausaha sosial, seperti investor, pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta mitra potensial lainnya, yang dapat meningkatkan kapasitas Wirausaha Sosial tersebut.

Terdapat tujuh isu yang menjadi prioritas dalam kegiatan ini yang patut menjadi perhatian wirausaha sosial dalam menyelesaikan masalah pelayanan publik di tingkat daerah.

Isu tersebut adalah: (1) pengurangan kemiskinan, (2) kesehatan, (3) air bersih dan sanitasi, (4) akses dan kualitas pendidikan, (5) stunting dan kesehatan ibu dan anak, (6) perkawinan anak, serta (7) pengelolaan sampah.

Baca juga: Sanggah Menpan RB, Airlangga Bantah Anggaran Penanganan Kemiskinan tidak Efektif

Diharapkan, kompetisi tersebut dapat menjadi inisiasi percontohan yang berhasil menghubungkan para pelaku wirausaha sosial dengan pemangku kepentingan strategis agar terciptanya peningkatan kapasitas bisnis, sekaligus pemerintah, dalam memecahkan masalah pelayanan publik.

Selain itu, Diah juga berharap WiNNER dapat menjadi role model bagi pelaku wirausaha sosial.

Untuk mengikuti kompetisi WiNNER, calon peserta dapat mendaftarkan diri melalui https://angin.id/winner. Pendaftaran untuk Gelombang II telah dibuka hingga 11 Juni 2023. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat