visitaaponce.com

100 Pegawai Kemenlu AS Protes Biden karena Tutupi Kejahatan Israel

100 Pegawai Kemenlu AS Protes Biden karena Tutupi Kejahatan Israel
Presiden AS Joe Biden saat menghadiri rapat kabinet perang Israel di Tel Aviv, pada 18 Okotober 2023.(AFP)

RATUSAN di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) menulis memo perbedaan pendapat. Mereka menyebut Presiden Joe Biden menyebarkan informasi yang salah mengenai perang Israel-Hamas dan membela Israel yang melakukan kejahatan perang di Gaza, Palestina.

Memo tersebut, yang ditandatangani oleh 100 pegawai Departemen Luar Negeri dan USAID, mengatakan Biden menyebarkan informasi yang salah dalam pidatonya pada 10 Oktober tentang serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.

Memo tersebut, yang diserahkan ke kantor kebijakan departemen tersebut pada 3 November, sangat merekomendasikan agar pemerintah AS mengadvokasi pembebasan sandera oleh Hamas dan ribuan warga Palestina ditahan di Israel.

Baca juga : Raja Yordania Desak Gencatan Senjata Gaza yang Berlangsung dalam Pembicaraan dengan Biden

Memo itu juga mendorong Biden, yang mengatakan dalam pidatonya pada 10 Oktober bahwa AS mendukung Israel, untuk berbuat lebih banyak dalam mempertanyakan kebiadaban Negeri Zionis tersebut.

Laporan ini menyusul beberapa laporan lain dalam beberapa minggu terakhir tentang pemberontakan di dalam Departemen Luar Negeri AS mengenai dukungan tanpa syarat AS kepada Israel, ketika jumlah korban sipil di Gaza terus meningkat.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan salah satu kekuatan departemen ini adalah keberagaman pandangan dan menambahkan bahwa mereka menyambut baik orang-orang yang membuat pandangan tersebut.

Baca juga : Hamas Ingatkan Serbuan Israel di Rafah Berakibat Puluhan Ribu Tewas

“Sekretaris telah bertemu dengan sejumlah orang dari seluruh jajaran departemen dari berbagai biro di departemen untuk mendengar pendapat mereka tentang kebijakan kami, baik yang berkaitan dengan Israel dan konfliknya dengan Hamas dan sehubungan dengan masalah-masalah lain, termasuk masalah yang sangat kontroversial, dan dia mendorong masyarakat untuk memberikan masukan,” katanya.

Dia mendorong orang untuk angkat bicara jika mereka tidak setuju. Ini tidak berarti bahwa akan mengubah kebijakan berdasarkan perbedaan pendapat. “Dia (pejabat tinggi AS) akan mempertimbangkan rekomendasi-rekomendasi tersebut dan pada akhirnya akan mengambil keputusan yang menurutnya merupakan keputusan terbaik dan menyampaikan rekomendasinya kepada presiden tentang apa yang harus kita lakukan," paparnya.

Ketika serangan Israel di Jalur Gaza memasuki hari ke-38, setidaknya 11,180 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 7,700 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 28,200 lainnya terluka, menurut angka terbaru dari otoritas Palestina.

Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200 orang, menurut angka resmi. Itu hasil revisi beberapa hari lalu oleh Israel dari sebelumnya 1.400 orang yang langsung menjadi dasar negara-negara Barat dan AS mendukung genosida di Gaza. (Anadolu/Z-4)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat