RI-AS Kerja Sama Tingkatkan Kapasitas Perencanaan Dana Otsus di Papua
![RI-AS Kerja Sama Tingkatkan Kapasitas Perencanaan Dana Otsus di Papua](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/484f8b68006f0de00e44b8010cd5f1c1.jpeg)
PEMERINTAH Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat bekerja sama meningkatkan kapasitas pegawai negeri sipil di Papua dan Papua Barat dalam menyusun program-program pembangunan terutama yang menggunakan dana otonomi khusus (otsus).
Kerja sama itu, yang bernaung di bawah program USAID Kolaborasi, bertujuan meningkatkan efektivitas penggunaan dana otsus sehingga manfaatnya diterima oleh orang asli Papua (OAP).
Baca juga: USAID Gelontorkan Dana US$50 Juta untuk Dorong Implementasi FOLU Net Sink 2030
"Program USAID Kolaborasi ialah hasil kerja sama bersama Kementerian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang didukung rakyat Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID)."
"Sejak 2022, program ini berjalan di Papua dan Papua Barat melalui dua pendekatan, yaitu dari pemerintah daerah (supply side) dan masyarakat (demand side)," kata Ketua Program USAID Kolaborasi Caroline Tupamahu saat jumpa pers di Jakarta, Senin (31/7).
Dia menjelaskan USAID Kolaborasi merupakan program yang didesain bersama-sama USAID, Kementerian PPN/Bappenas, dan Kementerian Dalam Negeri untuk wilayah Papua selama 5 tahun yaitu sejak 2022 sampai 2027.
"Program ini mendapat dana US$10 juta dari Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID, yang program-programnya juga melibatkan Wahana Visi Indonesia (WVI), INFID, dan Kitong Bisa Foundation (KBF)," paparnya.
Baca juga: Otsus Jilid Dua Diharapkan Hasilkan Pemimpin Papua Berkualitas
Sejak program itu dimulai pada Mei 2022, realisasi sementara dari USAID Kolaborasi per Juni 2023 mencakup penyelesaian penyusunan dua modul perencanaan dan penganggaran, serta modul policy bootcamp (peningkatan kompetensi pembuatan kebijakan).
Kemudian, pemilihan 22 anak muda (local champion) Papua yang dilibatkan untuk musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di tingkat kampung dan kabupaten, serta 57 local champion dan kader yang dilatih dalam kegiatan Suara dan Aksi Warga.
Selanjutnya, 385 aparatur sipil negara (ASN) di Papua dan Papua Barat menerima pelatihan perencanaan dan penganggaran, 1.088 warga Papua dan Papua Barat menerima edukasi mengenai otonomi khusus, dan 914 orang dari kelompok rentan di Papua dan Papua Barat menerima manfaat dari program pemerintah yang didukung USAID Kolaborasi.
Baca juga: Otsus Papua Butuh Perbaikan Fundamental
Caroline menyampaikan dari berbagai program USAID Kolaborasi, ada empat tujuan utama yaitu meningkatkan kapasitas pemerintah daerah serta membuat modul dan kurikulum perencanaan dan penganggaran.
Kemudian, mendorong keterlibatan warga dalam proses pembangunan, serta mendukung pendidikan dan pelatihan untuk perencana di pemerintahan dan pelajar di Papua.
Beberapa program yang berjalan di antaranya, pelatihan untuk para perencana (training of trainers for planners) yang diikuti ASN di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan dinas terkait.
Kemudian, pembinaan terhadap orang asli Papua yang terpilih sebagai local champion agar mereka berpartisipasi aktif dalam pembangunan, serta pemagangan di Bappenas dan kementerian/lembaga terkait.
Juga, pengembangan SDG Center Universitas di kampus-kampus Papua dan Papua Barat, serta pembentukan tim asistensi teknis pemerintah daerah.
Caroline menambahkan program pelatihan dan peningkatan kompetensi itu rencananya diperluas ke tiga provinsi yang baru terbentuk di Papua, yaitu Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah. "Rencananya mulai Oktober (2023)," tutup dia. (Ant/S-2)
Terkini Lainnya
Dermaga Apung untuk Bantuan Gaza Akan Segera Beroperasi
Amerika Serikat Gandeng Perguruan Tinggi Indonesia Luncurkan MIS
Kolaborasi Aruna-USAID Dorong Perikanan Berkelanjutan dalam Program Ber-IKAN
Kasus Tuberkulosis di Jawa Barat Tertinggi di Indonesia
100 Pegawai Kemenlu AS Protes Biden karena Tutupi Kejahatan Israel
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Proses Pelaporan Inovasi Daerah Papua akan Dipermudah
Imunitas masih Rendah, Bahaya Malaria masih Intai Anak
Prakiraan Cuaca Rabu (19/6) di Wilayah Indonesia: Potensi Hujan dan Gelombang Laut
Aktivitas Ekonomi dan Sosial di Papua Berjalan Normal
Respons All Eyes On Papua, DPR Minta Persoalan Alih Fungsi Lahan Libatkan Para Ketua Adat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap