visitaaponce.com

USAID Gelontorkan Dana US50 Juta untuk Dorong Implementasi FOLU Net Sink 2030

USAID Gelontorkan Dana US$50 Juta untuk Dorong Implementasi FOLU Net Sink 2030
Ilustrasi penanaman mangrove sebagai salah satu upaya konservasi(Antara/Mohamad Hamzah)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan US Agency of International Developement (USAID) menandatangani perjanjian baru mengenai pengendalian iklim dan konservasi

Dalam perjanjian itu, USAID akan memberikan kontribusi sebesar US$50 juta selama lima tahun untuk mendukung pelaksanaan Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.

Kesepakatan itu ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya dan Administrator USAID Samantha Power.

Baca juga : Kolaborasi ABB dan MASKEEI Bantu Pemerintah Capai Pengurangan Emisi Karbon di Indonesia

"Perjanjian ini merupakan tindak lanjut yang signifikan terhadap Lembar Fakta Gedung Putih dibahas oleh Presiden Jokowi dan Presiden Biden selama pertemuan bilateral mereka di KTT G20 di Bali tahun lalu," kata Siti, Senin (17/7).

Siti menekankan, kesepakatan itu merupakan perjanjian pendanaan yang ditujukan untuk membantu Indonesia mencapai tujuan FOLU Net Sink 2030. Seperti diketahui, Indonesia membutuhkan dana sebesar US$14,57 miiar atau sekitar Rp204 triliun untuk mencapai target FOLU Net Sink.

Baca juga : Taman Safari Gelar Lomba Foto dan Video Satwa 2023, Ini Syarat dan Ketentuannya

Sebelumnya, KLHK juga telah mendapatkan dukungan untuk rencana operasional melalui A Memorandum of Understanding dengan USAID.

"Di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia telah membuat kemajuan yang mengesankan di bidang kehutanan konservasi, mengurangi laju deforestasi sebesar 65% dalam tujuh tahun terakhir, memimpin dunia dalam meningkatkan perlindungan hutan. Kemitraan baru ini akan terus dibangun," beber dia.

Administrator USAID Samantha Power mengungkapkan, kesepakatan ini akan membantu mencegah degradasi hutan, merehabilitasi mangrove dan lahan gambut dan meningkatkan perlindungan satwa liar Indonesia yang luar biasa.

“Ini akan dibangun di atas pekerjaan Indonesia selama tujuh tahun terakhir untuk mengurangi deforestasi hampir dua pertiga. Dan itu akan membantu melestarikan sumber daya vital yang ditawarkan hutan Indonesia di luar keindahan alamnya yang menakjubkan. Karbon yang menyerapnya akan sangat penting untuk menstabilkan iklim," ucap Power.

Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y. Kim menyatakan, perjanjian tersebut memperkuat hubungan kemitraan Indonesia untuk mendukung ketahanan berkelanjutan Indonesia terhadap perubahan iklim.

"Selain itu untuk meningkatkan konservasi dan keanekaragaman hayati, termasuk perlindungan ikon Indonesia spesies seperti orangutan," pungkas dia. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat