El Nino dan La Nina, Bedanya Dimana
![El Nino dan La Nina, Bedanya Dimana?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/d5d5f140666dabbc732d4ec14fad874e.jpeg)
AKHIR-AKHIR ini istilah el nino menjadi salah satu isu iklim yang banyak dibicarakan karena dampaknya yang perlu diwaspadai. Berikut ini pengertian el nino dan bedanya dengan la nina.
Dilansir dari BMKG, el nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
Baca juga : El Nino Dikhawatirkan Picu Suhu dan Cuaca Global Kian Ekstrem
Sedangkan, la nina adalah fenomena yang berkebalikan dengan El Nino. Ketika La Nina terjadi, Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.
Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Baca juga : Kasus Demam Berdarah Berpotensi Meningkat Karena El Nino
Apa penyebab fenomana el nino dan el nina?
1. Garis khatulistiwa
Permukaan air laut di sekitar garis khatulistiwa suhunya lebih hangat (dibandingkan kawasan lain) sepanjang tahun. Peningkatan suhu yang terjadi di saat tertentu menyebabkan atmosfer juga ikut ‘memanas’.
2. Interaksi laut-atmosfer
Interaksi laut-atmosfer tidak hanya meningkatkan suhu, tetapi juga menyebabkan perubahan tekanan udara sampai terbentuknya awan di atas permukaan laut. Dengan kata lain, perubahan atmosfer juga menentukan kekuatan angin pasat yang datang. Alhasil, hal ini yang kemudian memengaruhi perubahan iklim dan cuaca yang terjadi pada suatu kawasan.
3. Sirkulasi Walker
Sirkulasi Walker merupakan akibat dari tinggi rendahnya tekanan udara di wilayah tertentu. Sirkulasi yang terjadi berputar sejajar dengan garis khatulistiwa. Ketika angin pasat melemah dan siklusnya menurun, curah hujan akan sangat berkurang. Sebaliknya, ketika siklusnya meninggi akan menimbulkan curah hujan yang tinggi.
4. Angin monsoon
Angin Monsun atau bisa disebut juga angin musim, adalah angin yang bertiup dalam skala regional (skala benua) yang berubah arah azimut minimal 120 derajat dan terjadi secara periodik (6 bulan sekali).
Indonesia terkena dampak dari 2 tipe angin Monsun, yaitu Monsun Timuran dan Monsun Baratan. Angin Monsun Timuran rata-rata bertiup dari atah timur hingga tenggara dan bertiup pada bulan April s/d Oktober di setiap tahunnya.
Angin Monsun Timuran ini adalah indikator musim kemarau bagi wilayah Indonesia. Sedangkan Angin Monsun Baratan rata-rata bertiup dari arah barat hingga barat laut dan bertiup pada bulan Oktober s/d April di setiap tahunnya. Angin monsun Baratan ini adalah indikator musim hujan bagi wilayah Indonesia. (Z-4)
Terkini Lainnya
Apa penyebab fenomana el nino dan el nina?
1. Garis khatulistiwa
2. Interaksi laut-atmosfer
3. Sirkulasi Walker
4. Angin monsoon
Hadapi Krisis Perubahan Iklim, BMKG Bekali Petani Milenial dengan Sekolah Lapang Iklim di Imogiri Yogyakarta
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
BMKG: Fenomena Tingginya Suhu Perkotaan Harus segera Ditangani
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Hotel Ciputra Jakarta Raih Sertifikasi EarthCheck Silver, Pimpin Praktik Berkelanjutan
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
Menteri LHK Siti Nurbaya Teken Kerja Sama Dengan Bezos Earth Fund
Memerangi Perubahan Iklim, Pengembang Harus Punya Peran Aktif
Heru Budi Sebut 5.170 Bencana Melanda Jakarta selama 4 Tahun Akibat Perubahan Iklim
WWF Sahkan Pusat Ketahanan Air, Ecolab Merespons
Prakiraan Cuaca Sabtu 25 Mei 2024, Cuaca di Sebagian Wilayah Tidak Stabil
Wujudkan Kepekaan Sosial Masyarakat terhadap Ancaman Bencana Alam
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap