visitaaponce.com

Bangun Kepedulian Lingkungan Melalui Global Community Day 2023

Bangun Kepedulian Lingkungan Melalui Global Community Day 2023
Citi Volunteers mengumpulkan 1.464 botol plastik dengan berat total 23,24 kg dan 1.814 pakaian bekas yang akan didaur ulang.(MI/Joan)

MASALAH limbah pakaian dan plastik saat ini menjadi salah satu masalah serius di Indonesia. Kedua jenis limbah ini menjadi penyumbang emisi karbon terbesar. 

Menurut Program Lingkungan PBB (UNEP), industri fashion berkontribusi hampir 10% dari total emisi karbon global. Selain itu, limbah plastik juga menyumbang 3,8% emisi gas rumah kaca secara global dan berpotensi meningkat hingga 15% pada 2050, jika produksi plastik terus meningkat. Oleh karena itu, langkah-langkah seperti daur ulang limbah, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan penggunaan energi terbarukan sangat penting dalam mengatasi masalah ini.

Guna membantu mengatasi masalah limba itu, Citibank N A Indonesia (Citi Indonesia) kembali mengadakan Global Community Day (GCD) 2023. Mengusung tema Beyond Collaboration: Greater Things to Come, kegiatan ini diikuti lebih dari 2.200 karyawan Citi dalam berbagai kegiatan sukarela untuk mendukung inisiatif lingkungan dan sosial di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Denpasar.

Baca juga: Idul Adha, Masyarakat Diimbau Terapkan Prinsip Ecoqurban

Bekerja sama dengan PlasticPay dan Setali, Citi Volunteers mengumpulkan 1.464 botol plastik dengan berat total 23,24 kg, setara dengan mengurangi jejak karbon sebesar 101.042 gram. Pengumpulan itu dilakukan di area Car Free Day (CFD) Sudirman, Jakarta, Minggu (18/6). Sampah itu akan didaur ulang PlasticPay menjadi produk bernilai, seperti tas jinjing atau tas laptop. 

Diketahui, PlasticPay adalah gerakan sosial berbasis platform digital yang mengajak masyarakat untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi serat ramah lingkungan dan kerajinan daur ulang. Sedangkan Setali ialah organisasi yang mendorong fashion berkelanjutan melalui proses decluttering dan thrifting (penyortiran dan penjualan kembali pakaian yang tidak terpakai).

Baca juga: MMSGI-MHU Dianugerahkan Penghargaan Emas PROPER Kalimantan Timur

Selain itu, Citi Volunteers mengumpulkan 1.814 pakaian bekas layak pakai dengan berat total 386 kg, setara dengan mengurangi 4% dari total limbah pakaian di Jakarta. Pakaian itu akan di upcycle oleh Setali menjadi pakaian berkualitas yang dapat digunakan kembali. 

Pada puncak peringatan, Citi Volunteers juga melukis mural sepanjang 12 meter menggunakan cat ramah lingkungan. Kegiatan melukis mural ini mendukung proyek revitalisasi tata ruang dan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, menyatakan GCD menjadi salah satu wujud dari komitmen mereka untuk mendukung pembangunan ekonomi, inklusi, pemberdayaan perempuan, dan generasi muda. Upaya yang dilakukan dalam GCD tahun ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan pembangunan dan pemulihan ekonomi masyarakat, serta target pengurangan sampah sebesar 30% dari total timbunan sampah pada 2025, yang juga berkontribusi pada komitmen nol emisi tahun 2060.

Citi Indonesia juga bekerja sama dengan mitra di bidang pemberdayaan ekonomi, budaya, lingkungan, dan mode berkelanjutan seperti UNESCO, Mercy Corps Indonesia, Prestasi, dan Junior Indonesia. Susi Andriani, Ketua Sub Kelompok Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, mengatakan kolaborasi dengan pelaku usaha menjadi penting mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan kota Jakarta yang lebih hijau. 

“Kolaborasi ini penting dan memang menjadi budaya baru di DKI Jakarta dan juga mungkin di seluruh Indonesia. Pemerintah DKI Jakarta mengunggulkan beberapa program untuk menuju green waste dengan melakukan pengolahan sampah yang baik, yakni ada program ‘Jakarta Sadar Sampah’” ungkapnya. 

Andien Aisyah, penyanyi dan pendiri Setali Indonesia menyatakan upayanya dalam mengurangi limbah pakaian di ibukota sangat penting. “Limbah pakaian menduduki peringkat nomor dua di dunia untuk penyumbang limbah terbesar, dan limbah pakaian ini sebenarnya sangat susah untuk didaur ulang. Apalagi pakaian jaman sekarang banyak menggunakan unsur-unsur yang sulit di-daur ulang,” tuturnya. 

Arleen Wiryo, Chief Financial Officer Plasticpay mengungkapkan kolaborasi dengan pihak swasta turut membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilah sampah plastik. 

“Kami melihat konsumsi plastik di kota besar, seperti Jakarta, terus meningkat. Ada jutaan botol terkonsumsi setiap harinya namun yang dapat digunakan kembali oleh industri daur ulang itu sangat terbatas, dikarenakan banyaknya botol yang sudah tercemar atau terkontaminasi dengan bahan lain yang menyebabkan penurunan kualitas dari botol tersebut,” ujarnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat