visitaaponce.com

UIII Siap Berkontribusi dalam Keilmuan Dunia

UIII Siap Berkontribusi dalam Keilmuan Dunia
Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat.(Ist)

DENGAN predikat negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dinilai belum menjadi tujuan studi utama pelajar internasional, terutama untuk ilmu-ilmu sosial dan Islam. Padahal, Indonesia menjadi contoh negara yang berhasil membuat demokrasi dan keislaman berjalan beriringan.

Sementara itu, selama puluhan tahun, ribuan mahasiswa asal Tanah Air telah menerima beasiswa dari negara-negara yang tidak lebih kaya dibandingkan dengan Indonesia, seperti Mesir, Sudan, Tunisia, Aljazair, Pakistan, hingga Bangladesh.

Di sisi lain, pelajar asing juga menemui hambatan ketika ingin menimba ilmu di Indonesia. Antara lain karena tidak ada skema beasiswa untuk mahasiswa asing dan tidak ada universitas yang didesain secara internasional.

Baca juga: Peringatan 40 Tahun Fikom Unisba, Berkomitmen Meraih Akreditasi Unggul

Atas dasar itulah didirikan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) atau Indonesian International Islamic University (IIIU), perguruan tinggi berkelas dunia yang menyelenggarakan program magister (MA) dan doktoral (Ph.D).

Dibangun sejak pertengahan 2018, kampus yang berada di Depok, Jawa Barat, ini telah memulai tahun akademik September 2021. UIII membuka empat fakultas yaitu Fakultas Studi Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Ilmu Pendidikan.

Indonesi Bisa Jadi Tujuan Studi Internasional

Rektor UIII Prof Dr Komaruddin Hidayat menegaskan bahwa kampus ini didirikan agar Indonesia bisa menjadi tujuan studi secara internasional. Ia yakin, dalam percaturan keilmuan dunia, Indonesia bisa memberikan kontribusi terutama dari ilmu sosial.

“Semua itu harus dikemas dalam satu format keilmuan,” ungkap Komaruddin saat ditemui Media Indonesia di Kampus UIII di Depok, Selasa (20/6).

Baca juga: Daikin Berikan Edukasi soal Industri dan Teknologi Tata Udara di UMSU

“Kelemahan kita itu menjalani (kehidupan berbangsa) tapi tidak menuliskan dalam format keilmuan. Jadi buku-buku kita rendah jumlahnya dalam bahasa asing. Kontribusi ilmiah dalam panggung dunia itu lemah. Kampus ini salah satunya didesain ke arah sana,” jelasnya.

Rektor UIII juga menekankan bahwa embel-embel Islam tidak menjadikan kampus ini eksklusif. Malah, katanya, dari empat fakultas yang ada saat ini, yang khusus studi Islam hanya ada satu.

“Jadi keislaman jangan disudutkan hanya bicara ritual, tapi keislaman juga bicara isu-isu sosial. Misalnya, Fakultas Ekonomi, kita harapkan bisa meneropong dan menjelaskan dinamika ekonomi syariah dengan kacamata ilmu ekonomi,” jelasnya.

UIII Kembangkan Tiga Pendekatan

UIII mengembangkan tiga pendekatan dalam proses studi. Pertama, mengenalkan dan menggali kekayaan pengalaman Indonesia, dari kehidupan ekonomi, sosial, dan politik. Kedua, menggali tradisi Islam yang panjang terutama yang sudah berkembang di Timur Tengah. Ketiga ialah tradisi keilmuan Barat.

Baca juga: Rangkul Stakeholder Eksternal dalam Membangun Green Campus

“Sehingga di sini bertemu tiga karakter itu, keindonesiaan, tradisi Timur tengah, dan tradisi Barat. Maka dosen kita tentu dari Timur Tengah dan dari Barat, Australia, Inggris Amerika, dan tentu orang Indonesia. Semua dosennya alumni pendidikan luar negeri,” ungkap Komaruddin.

Buka Program Studi Baru

Pada tahun ajaran baru ini, tiga fakultas di UIII membuka program studi baru, yaitu Ma­gister Kebijakan Publik (MPP) di Perubahan Iklim (Climate Change), Magister Keu­angan (MFin) di Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance), dan Program Spesial Konsentrasi Takhassus Turath.

“Kampus ini berpikir masa depan. Kuliahnya juga mengikuti yang kontemporer, misalnya climate change, ekonomi digital. Sementara yang tradisi Islam, prodi baru Turath, yaitu sejarah, menghubungkan tradisi (Islam), karena ciri agama mata rantainya terhubung ke masa lalu yang kuat, kalau sains itu ke depan,” paparnya.

UIII juga tengah membuka penerimaan mahasiswa baru untuk TA 2023-2024 melalui jalur mandiri dan jalur beasiswa hingga 30 Juni 2023. Adapun beasiswa yang diberikan UIII bersifat full scholarship (ditanggung penuh).

Diwawancara terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik, SDM dan Kemahasiswaan, UIII Bahrul Hayat, Ph.D menyebut tahun ini UII menyediakan kuota 200 mahasiswa (MA) dan 100 untuk (Ph.D). 

Baca juga: Universitas Yarsi Dukung Edukasi Bedah Saraf Anak melalui ISPN Educational Course 2023

Antusiasme pelamar, tambahnya, sangat tinggi untuk kuliah di kampus yang baru berusia dua tahun ini. Pada tahun pertama (2021), ketika hanya tersedia program master, pelamarnya hampir 1.000.

“Tahun lalu kita tambah empat prodi doktor, total pelamarnya sekitar 1.500. Itu lebih dari 50% orang asing. Hari ini pun (20/6) pelamar sudah sekitar 1.300, 60% mahasiswa internasional,” paparnya.

Tingginya minat mahasiswa asing tersebut, kata Bahrul, tidak terlepas dari Indonesia yang sekarang diperhitungkan dalam beberapa aspek. Pertama, di kalangan negara-negara mayoritas Muslim Indonesia dipandang sebagai negara papan atas secara ekonomi, serta ikon negara mayoritas Muslim yang maju dan demokratis. 

Hal itu diperhitungkan juga oleh negara-negara non-Muslim sehingga Indonesia dianggap menjadi tumpuan antara Timur dan Barat. Di sisi lain, mahasiswa luar juga menyukai kampus ini karena merepresentasikan keunikan Indonesia.

“Makanya kata Islam, Indonesia, dan internasional menjadi daya tarik calon mahasiswa dari luar. Mahasiswa itu suka Indonesianya, dengan perspektif macam-macam, tapi juga dengan label Islam dan internasional mereka merasa ini (kampus yang) tepat,” jelas Bahrul.

Saat ini mayoritas mahasiswa asing di UIII berasal dari Asia dan Afrika. Namun, kata Bahrul, pendaftar pada tahun ajaran baru ini mulai ada dari Inggris, Australia, bahkan dari Meksiko dan Rusia.

UIII juga sedang mengampanyekan bahwa Indonesia adalah tempat yang bagus untuk studi tentang sosiologi, Islam, antropologi.

“Anda boleh punya universitas terbaik (di negaranya), tapi tempat Anda tinggal (jika belajar di Indonesia) hal yang sangat unik. Itu yang kita tawarkan,” katanya. (Ifa/S-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat