Layanan Haji 1444 Hijriah Amburadul, Menteri Saudi Minta Maaf ke Menag Yaqut
MENTERI Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Taufiq F Al-Rabiah meminta maaf atas rentetan masalah layanan haji pada rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) yang dialami jemaah haji Indonesia.
Permintaan maaf itu disampaikan secara lisan kepada Manteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas, di sela-sela Haflatul Hajj Al-Khitamy atau Penutupan Penyelenggaraan Haji) di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Mekah Jumat (30/6) malam.
"Saya mengutip pernyataan Menteri Haji. 'Saya juga merasakan sakit yang Anda rasakan',begitu katanya kepada saya, 'dan saya memohon maaf atas kejadian yang tidak mengenakan ini dan insya Allah ini kejadian yang terakhir kalinya," ujar Menag, seusai Rapat Koordinasi Persiapan Pelayanan Jemaah Haji Pasca-Armina di Mekah, Minggu (2/7) malam.
Baca juga: Jemaah Hadapi Banyak Masalah, Jokowi Center Minta Pelayanan Haji Dievaluasi
Menag menyebut pernyataan Menteri Taufiq menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperbaiki layanan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun berikutnya. Kedua pihak kemudian menindaklanjuti dengan kesepakatan untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul di Armina.
"Kita buat tim bersama yang insya Allah hasilnya kita sepakati seminggu atau paling lama dua minggu yang akan datang kita sudah dapat hasilnya," kata Menag.
Baca juga: Kepulangan Dimulai 4 Juli, Jemaah Haji Dilarang Bawa Zamzam
Enam Permasalahan
Setidaknya ada enam persoalan layanan haji yang merupakan ranah kewenangan pihak Arab Saudi. Pertama, perubahan jadwal dan konfigurasi kursi maskapai yang berdampak penyesuaian layanan lain di Madinah, Mekah, dan Jeddah secara mendadak.
Kedua, keterlambatan transportasi jemaah dari Muzdalifah ke tenda Mina. Hal ini membuat ribuan jemaah haji Indonesia dan jemaah haji negara-negara lain sempat terlantar hingga kelelahan, lapar, dan haus.
Ketiga, layanan katering yang kerap terlambat dengan menu tidak sesuai kesepakatan. Keempat, kapasitas tenda di maktab-maktan yang tidak sesuai dengan rasio jumlah jemaah.
Kelima, buruknya sistem sanitasi di sejumlah maktab, bahkan ada beberapa maktab yang sempat tidak teraliri air bersih selama beberapa jam. Keenam pemanfaatan mobil golf untuk mobilitas kedaruratan di Mina.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil investigasi persoalan-persoalan di Armina. Dari hasil tersebut baru bisa ditentukan apa bentuk ganti rugi yang dimintakan ke pihak Masyariq.
"Nanti kita tunggu saja hasil investigasinya, apakah di sana akan ada ganti rugi dan lain sebagainya," ujar Subhan.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyebut, bagi otoritas misi haji Indonesia, permintaan maaf pihak Arab ini penting untuk legitimasi kinerja layanan 209 ribu jamaah haji Indonesia pada 2023 ini.
"Kita tahu Kemenag sudah rencanakan ini dengan baik sejak lama, bahwa terjadi layanan buruk, itu satu soal yang harus segera diselesaikan dengan mitra kerja kemenag di Arab untu musim haji berikut," ujar Kahfi sebelum kembali ke Tanah Air, di bandara King Abdul Aziz Jeddah, kemarin.
Permintaan maaf itu sekaligus mengkonfirmasikan bahwa buruknya mutu dan manajemen layanan Masyariq di Armina, sepenuhnya di luar kendali otoritas haji Indonesia.
Masyariq adalah satu dari tujuh perusahaan pemenang tender pekayanan haji di Armina. Layanan itu meliputi transportasi, akomodasi, hingga katering. Selain Indonesia, Masyariq juga melayani jamaah asal Asia Tenggara, Tiongkok, India, Pakistan dan Banghladesh.
Enam perusahaan lain adalah Al Bait Guest (haji ONH plus internasional), Sharikat Mutawwif for Iranian Company (untuk warga Iran dan Irak), Muthawwif untuk jemaah asal Turki, Eropa, Amerika dan Australia, Shariqah Mutawwif untuk negara-negara jazirah Arab, Mutawwif for Africa and Non-Arab, serta jasa layanan Armina khusus untuk warga Arab Saudi (Internal Pilgrim). (Ndy)
Terkini Lainnya
Nasib Jemaah Haji Indonesia yang Masih Dirawat di Arab Saudi, 26 Wafat dan 8 Diizinkan Pulang
Satu dari Tiga Jemaah Haji Hilang Diketemukan sudah Wafat
Beredar Layanan Katering Haji di Sosial Media, KSP Minta Jamaah Tetap Khusyuk
Begini Rincian Pergerakan Jemaah di Prosesi Haji 2023
Pemerintah Jamin Semua Jemaah Laksanakan Ibadah Haji
Jemaah Haji Dapat Asuransi Jiwa dan Kecelakaan, Ini Ketentuannya
Komnas Haji Minta Biaya Haji 2024, Penerbangan dan Petugas Segera Dibahas
Kemenag Kaji Skema Remunerasi PPIH 2024, Siapkan Petugas Khusus di Armuzna
77 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat, 1 Jemaah Belum Ditemukan
Simak Tiga Tanda Kemabruran Haji
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap