visitaaponce.com

Wabah Batuk Pilek Serang Jemaah Haji

Wabah Batuk Pilek Serang Jemaah Haji
Jemaah haji nafar awal tiba di hotel di Mekah setelah bermalam mabit (bermalam) 2 malam di Mina, Jumat (30/7).(MI/MCH 2023)

PUNCAK ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) telah tuntas. Ada fenomena yang juga kerap muncul pasca-Armina di setiap penyelenggaraan haji.

Sebagian besar jemaah haji terserang penyakit batuk dan pilek. Hal ini tentu diwaspadai tim petugas kesehatan haji agar kesehatan jemaah tidak memburuk.

“Titik fokus kita saat ini adalah menjaga kondisi kesehatan jemaah haji setelah Armuzna, ” jelas Tejo Katon, di Mekah, Senin (3/7).

Baca juga: Kemenag: Tim Investigasi Masih Mengkaji Kerugian yang Dialami Jemaah Haji Indonesia

Tejo mengimbau jemaah haji disiplin memakai masker. Tujuannya antara lain untuk membatasi penularan virus yang menyebabkan batuk dan pilek tersebut.

"Saya amati banyak jemaah haji yang mengalami batuk pilek. Penyakit batuk pilek tersebut karena faktor cuaca dan kelelahan setelah melaksanakan puncak haji di Armina," kata Tejo yang merupakan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Madinah tersebut.

Dengan kesehatan menurun, jemaah mudah terserang batuk pilek apalagi jika tidak pakai masker. Meski tidak berbahaya, batuk pilek bisa membuat aktivitas jemaah haji menjadi tidak nyaman.

Baca juga: Layanan Haji 1444 Hijriah Amburadul, Menteri Saudi Minta Maaf ke Menag Yaqut

Tejo menerangkan batuk pilek disebabkan karena infeksi virus, terutama rhinovirus, pada hidung dan tenggorokan. Virus ditularkan melalui kontak secara langsung dengan penderita atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus.

Batuk pilek bisa diobati sendiri di hotel pemondokan jemaah haji tanpa penanganan medis.

Berikut beberapa cara mengatasi batuk pilek yang bisa jemaah haji Indonesia lakukan:

1. Mencukupi asupan cairan tubuh.

Memastikan cairan tubuh tercukupi penting untuk mengurangi gejala batuk pilek.

Jemaah haji perlu minum air putih setidaknya 8 gelas per hari. Selain itu, jemaah haji dapat mengonsumsi air lemon hangat atau sup untuk menambah asupan cairan.

Di samping itu sering minum juga bertujuan untuk menghindarkan jemaah haji dari kelelahan dan dehidrasi yang dapat memicu munculnya penyakit lainnya

2. Istirahat yang cukup.

Istirahat yang cukup penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh jemaah haji untuk melawan virus. Selain membantu mempercepat penyembuhan, istirahat yang cukup bisa mencegah risiko penularan virus ke orang lain.

3. Memakai masker.

Yang harus diingat masker dapat melindungi jemaah haji dari potensi penularan penyakit lainnya.

"Nah yang terakhir, silakan minum obat agar terapinya tambah komplet dan cepat sembuh dan sehat," tandas dokter Tejo. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat