Suhu Makanan Pengaruhi Kesehatan Anak di Musim Pancaroba
![Suhu Makanan Pengaruhi Kesehatan Anak di Musim Pancaroba](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/abe1b239585db4328c4ad894ca2d228e.jpg)
DOKTER spesialis gizi klinik RS Mitra Keluarga Kemayoran Luciana Sutanto mengatakan suhu makanan dapat berpengaruh pada kesehatan yang dalam menjaga kestablian suhu tubuh di tengah musim pancaroba.
"Suhu makanan berpengaruh pada kesehatan. Misalnya, makanan hangat yang dikonsumsi pada saat suhu udara yang sedang dingin akan membantu menjaga kestabilan suhu tubuh," ungkap Luciana dalam pesan singkat, dikutip Senin (17/7).
Dokter yang menamatkan S2 ilmu gizi di Universitas Indonesia itu mengatakan perubahan cuaca yang tidak menentu dan debu dapat memengaruhi keadaan fisik anak. Maka itu perlu menjaga metabolisme tubuh agar tetap berjalan normal.
Baca juga: Orangtua Diingatkan Perhatikan Gejala Alergi Susu pada Anak
Cara menjaga metabolisme tubuh, Luciana mengatakan anak harus diberikan makanan sesuai kebutuhan gizinya baik kalori maupun zat gizi makro dan mikro. Hal itu dapat membuat metabolisme tubuh berjalan normal untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi baik.
"Misalnya pada suhu udara menjadi dingin, tubuh akan berusaha menghangatkan tubuh sendiri untuk menjaga metabolisme tetap normal. Metabolisme tubuh akan berlangsung normal pada suhu tubuh yang normal," kata dia mencontohkan.
Luciana menegaskan pemberian suplemen hanya diperlukan jika tubuh anak membutuhkannya.
Baca juga: IDAI Sebut Patogen Hingga Zat Kimia Juga Cetuskan Diabetes pada Anak
"Jika asupan makan mengandung zat gizi lengkap, suplemen tidak harus diberikan, tetapi jika terdapat kekurangan zat gizi yang bisa dibuktikan dengan hasil pengukuran laboratorium, harus diterapi dengan suplemen," katanya.
Sedangkan bagi anak usia di bawah 1 tahun atau yang masih mengonsumsi MPASI, Luciana menyarankan makanan harus mencukupi kebutuhan kalori dan memenuhi kelengkapan gizi agar tetap sehat di tengah musim pancaroba.
Selain itu, suhu makanan juga penting diperhatikan agar nutrisi di dalam makanan tidak cepat rusak.
Orangtua juga bisa mengetahui status gizi anak dengan menggunakan grafik tumbuh kembang anak yang ada dalam buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
"Untuk mengetahui apakah asupan makan anak sudah mencukupi, yaitu dengan mengukur status gizi dengan menggunakan ukuran antropometri yang dibandingkan dengan grafik tumbuh kembang KIA," pungkas Luciana. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Perpres Perlindungan Anak di Ranah Daring dalam Proses Sinkronisasi
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ayah di Alor Ditangkap Karena Aniaya Anak
Apakah Telepati Pada Anak Kembar Benar Ada?
Pertengkaran Anak-anak saat Liburan, Ini Cara Mengatasinya
DAK Non Fisik Perlu Dimaksimalkan untuk Tangani Isu Perempuan dan Anak
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
Pangansari Utama Raih Penghargaan Platinum dari 7 Sky Media Award
Rasakan Keistimewaan Dining in Style di Swiss-Belresidences Kalibata
Henry's Steakhouse Luncurkan From Grill to Greatness
Produsen Kacang-Kacangan Bersiap Melepas 20 Persen Saham di Bursa Efek Indonesia
Panduan Penting tentang Keamanan Makanan untuk Anak
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap