visitaaponce.com

UIN Syarif Hidayatullah Selamatkan Naskah Kuno di Sumatra Barat

UIN Syarif Hidayatullah Selamatkan Naskah Kuno di Sumatra Barat
Petugas memperlihatkan kitab yang rusak dan yang masih utuh saat proses digitalisasi manuskrip di Padang, Sumatera Barat.(Antara)

Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayattullah bersama Wikimedia Foundation melakukan digitalisasi terhadap naskah kuno atau manuskrip di Sumatra Barat sebagai salah satu langkah penyelamatan.

Naskah kuno yang didigitalisasi adalah koleksi Syek Abdul Latif Syakur yang merupakan murid langsung Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabauwi. Semasa hidupnya, Syekh Abdul Latif Syakur menunjukkan keintelektualan melalui khazanah karya yang ditinggalkan.

Menariknya, selain manuskrip keagamaan, pada koleksi tersebut juga ditemukan manuskrip yang berisi ilmu kuliner. Tidak mengherankan, Syekh Abdul Latif Syakur memang dikenal sebagai sosok ulama yang gemar memasak. Salah satu peninggalannya di bidang kuliner adalah teknik mengolah daging kambing agar tidak bau.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Resmi Terima Penyerahan Koleksi Benda Bersejarah Jarahan Belanda

Ketua Tim Pelaksanaan Digitalisasi Pramono mengungkapkan, setidaknya ada lima puluh bundel manuskrip atau sekitar 7000 halaman milik Syekh Abdul Latif Syakur dari periode 1882-1963 yang akan didigitalisasi dan diselamatkan.

"Harapannya, itu bisa dieselsaikan pada bulan Juli mendatang," ujar Pramono di Padang, Sumatra Barat, Senin (17/7).

Baca juga: Swiss Kembalikan Potongan Patung Firaun Ramses II ke Mesir

Dalam proses pendigitalan, Pramono mengaku menemukan beberapa koleksi naskah kuno yang sudah rusak dengan kondisi mengkhawatirkan. Oleh karena itu, ke depan diperlukan satu usaha khusus untuk merestorasi manuskrip-manuskrip yang rusak dan mendekati kerusakan.

"Kami menyadari masih banyak manuskrip di Sumatra Barat yang perlu dan urgen untuk diselamatkan. Kali ini koleksi Syek Abdul Latif Syakur, ke depan masih ada puluhan koleksi lainnya yang tersebar di berbagai tempat," ucap Pramono.

Manuskrip yang telah didigitalkan nantinya akan diunggah ke situs Wikimedia Commons, yaitu repository berkas multimedia yang bebas dan terbuka. Dengan demikian, siapa pun dapat memanfaatkan dan mengakses hasil digitalisasi tersebut.

"Keterbukaan pengetahuan ini diharapkan dapat membuka peluang-peluang kajian dalam berbagai disiplin," tandasnya. (Ant/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat