visitaaponce.com

Jaga Lingkungan, Mayora Raih Penghargaan Tertinggi Badan POM

Jaga Lingkungan, Mayora Raih Penghargaan Tertinggi Badan POM
Kepala Badan BPOM Penny K. Lukito (kiri) memantau salah satu pabrik milik Mayora.(Dokumentasi pribadi.)

DI tengah sorotan dunia terhadap isu perubahan iklim, aspek berkelanjutan sangat penting untuk mengakselerasi perusahaan, termasuk pelaku industri makanan dan minuman, untuk menjalani bisnis berbasis ekonomi sirkular. Hal itu juga dipahami Mayora Group yang selama ini menjalankan konsep tersebut untuk memaksimalkan nilai penggunaan suatu produk maupun komponennya, sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang, serta meminimalkan dampak pada lingkungan.

Direktur Sustainability Mayora Group Ronald Atmadja mencontohkan produk air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale menerapkan sistem ekonomi sirkular, yakni dari hulu hingga ke hilir. Jadi, sisa konsumsi kemasan ditarik dan didaur ulang menjadi bahan baku industri baru. Sistem ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga penguatan ekonomi masyarakat.

Perusahaan berkolaborasi dengan industri daur ulang untuk mendaurulang plastik kemasan PET (polyethylene terephthalate) menjadi bijih plastik sebagai bahan baku industri baru untuk polyester dan dakron. Pabrik Torabika menerapkan zero waste, yakni memanfaatkan ampas kopi digunakan sebagai bahan bakar untuk proses produksi sebagai langkah untuk mengurangi penggunaan sumber daya energi untuk bahan bakar.  

Atas upaya itu, Mayora Group menyabet penghargaan tingkat tertinggi, Titanium, dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) untuk Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023. Mayora Group menyandang predikat Titanium pada kategori Industri Pangan Olahan Penanaman Modal Dalam Negeri. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Badan BPOM Penny K. Lukito kepada Ronald Atmadja, Jakarta, Senin (17/7). 

Penghargaan itu merupakan puncak dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2023 yang digelar Badan POM. Ronald mengatakan bahwa Mayora sangat berterima kasih dan merasa bangga atas penghargaan yang diberikan oleh Badan POM. Menurutnya, Badan POM selaku regulator sekaligus lembaga pengawas telah melakukan gebrakan yang sangat baik dengan melihat industri dari komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan. "Penghargaan yang diterima Mayora Group membuktikan komitmen perusahaan yang selama ini turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menjalankan proses bisnis ramah lingkungan dalam keseluruhan rantai nilai," ujar Ronald dalam keterangan tertulis, Selasa (18/7).

Sebelumnya dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan yang berdasarkan pada kemandirian dan kepatuhan terhadap praktik pengemasan makanan. Hal ini mencakup komitmen manajemen perusahaan terhadap industri yang ramah lingkungan, pencapaian ISO, kelayakan sebagai industri hijau Kemenperin, penggunaan bahan baku secara efektif, penggunaan energi terbarukan, proses produksi yang efektif terutama manajemen limbah, pelaksanaan ekonomi sirkular, pengelolaan penggunaan air, serta upaya peningkatan literasi masyarakat terhadap lingkungan melalui berbagai CSR.

Penny Lukito menyampaikan bahwa menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan (sustainability) merupakan tanggung jawab seluruh manusia untuk mencegah bumi dari kerusakan yang semakin parah. Untuk itulah, Badan POM bersama Industri Obat dan Makanan akan menjadi bagian terdepan untuk mengawal sustainability lingkungan. "Kami berkomitmen dalam mendukung keberlanjutan produksi, konsumsi obat dan makanan berkelanjutan untuk Indonesia Maju dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023," ungkapnya.

Ke depan, lanjut Penny, diharapkan para pelaku industri tidak hanya menggunakan bahan baku dan energi yang efisien, tetapi juga mendorong untuk reuse, reduce, dan recycle, serta menggunakan energi baru terbarukan atau EBT. "Saya kira dunia industri sudah sangat harus memperhatikan aspek lingkungan sebagai salah satu yang harus dikelola dalam supply chain risk management. Karena saat ini sudah tidak lagi kita menggunakan term Corporate Social Responsibility (CSR), tetapi sudah ada terminologi baru lagi, ESSG, Environmentally Sustainable Social Governance," kata Penny. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat