Ada Instruksi Menkes Soal Perundungan, IDI Komitmen Pencegahan Bullying di Lingkup Kesehatan
![Ada Instruksi Menkes Soal Perundungan, IDI Komitmen Pencegahan Bullying di Lingkup Kesehatan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/e72d61021321b23013ff52737bd23fb1.jpg)
PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berkomitmen mendukung pencegahan kasus bullying atau perundungan di lingkup kesehatan terutama pada calon dokter maupun pendidikan dokter spesialis.
"Pada prinsipnya bullying suatu perhatian kami sudah dari dulu dan kami sudah berikan concern karena kami tidak ingin dengar adik kami kesulitan dalam pendidikan apalagi harus berhenti tengah jalan," kata Ketua Umum PB IDI Moh. Adib Khumaidi dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (22/7).
Ia mengungkapkan sampai saat ini belum ada data resmi terkait kasus perundungan di lingkup kesehatan karena data ada di institusi pendidikan terutama di fakultas kedokteran kampus.
Baca juga : Kemenkes Terbitkan Aturan Anti Perundungan, PB IDI: Harus Ada Didefinisikan Jelas dari Bullying
"Kami sudah buka komunikasi dengan pendidikan dokter spesialis dan kolegium untuk buka laporan didapatkan dan bisa proaktif menindaklanjuti perundungan yang terjadi di lapangan," ujarnya.
Adapun perundungan yang tidak bisa lagi ditoleransi menurut Adib, antara lain bersangkutan dengan kekerasan fisik, penyalahgunaan wewenang, dan pelecehan seksual. PB IDI juga berkomitmen tindaklanjuti bila ada kasus perundungan yang sudah masuk pelanggaran hukum sebagai tanggung jawab hukum.
Baca juga : Percepatan Implementasi Hasil Program Anti Perundungan Harus Dilakukan
Adib menyebut kasus perundungan di lingkup kesehatan pada dasarnya bukan hanya terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi berbagai negara di Asia Tenggara.
"Perundungan tidak hanya terjadi di Indonesia dan sudah terjadi fokusnya di ASEAN. Sehingga ini menjadi usulan IDI untuk mendapat perhatian bersama sebagai elimiasi terhadap perundungan. Tanggung jawab yang perlu diperhatikan, fakultas kedokteran dan pengelola organisasi profesi (OP) bersama-sama melakukan pencegahan, membuka hotline perlindungan, dan keterbukaan tanpa menganggu proses pendidikan," ungkap Presiden Medical ASEAN (MASEAN) tersebut. (Z-5)
Terkini Lainnya
SMK Kesehatan Rajawali Parongpong Sempat Gelar Mediasi antara Pelaku dan Korban Bullying
Korban Perundungan, Siswi SMK di Bandung Barat Meninggal Dunia
9 Masalah Remaja yang Perlu Diperhatikan Orangtua
2 Pelajar SMP di Depok Aniaya Siswa SD Hingga Tak Sadarkan Diri
Ini yang Perlu Dilakukan untuk Cegah Perundungan di Sekolah
Desain Poster, Cara Asyik Kampanye Setop Perundungan dan Internet Sehat di Lembata
KPK Isyaratkan segera Tahan Tersangka Kasus Korupsi APD Kemenkes
DPR RI Minta Aturan Turunan Hospital Based Segera Diterbitkan
Menkes Bantah Terlibat Pemecatan Dekan FK Unair
Pengadaan APD Kemenkes yang Dikorupsi Menggunakan Dana Siap Pakai BNPB
Seleksi Calon Anggota DJSN Dibuka, 7 Pansel Telah Ditunjuk Presiden
Budi Sylvana: Saya tidak Bisa Menghindar dari Perintah Jabatan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap