visitaaponce.com

Desain Poster, Cara Asyik Kampanye Setop Perundungan dan Internet Sehat di Lembata

Desain Poster, Cara Asyik Kampanye Setop Perundungan dan Internet Sehat di Lembata
Pelajar di Lembata, Nusa Tenggara Timu mengikuti lomba desain poster digital untuk kampanye internet sehat, Kamis (23/5).(MI/Alexander P. Taum )

KETRIN, siswi SMP Sinar Swasembada Hadakewa,  Gisel, Siswi SMAN II Nubatukan dan Iin, Siswi SMA Don Bosco Lewoleba, tampak asik dengan gawainya, Kamis (23/5/2024) pagi di Ballroom Olimpic Resto, Kota Lewoleba, Nusa Tenggara Timur.

Mereka tampak menggunakan aplikasi Canva guna mendesain sesuatu. Ragam model dan bentuk huruf, kata hingga rangkaian kalimat juga foto coba dirangkai menjadi poster.

Sebanyak 30 pelajar SMP dan SMA yang berasal dari Kecamatan Ile Ape, Lebatukan dan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur itu mengikuti lomba desain poster digital untuk kampanye internet sehat, Kamis (23/5).

Baca juga : Pelajar sebagai Katalisator Kebinekaan

Mereka diberi waktu 3 jam guna mendesign poster. Nantinya akan dipilih lima terbaik guna mendapat hadiah uang dan piagam. 

Lomba yang difasilitasi Yayasan Plan Internasional Indonesia (Plan Indonesia) Program Implementation Area (PIA) Lembata ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi internet sehat dan setop bullying (perundungan) pada April lalu.

Menariknya, panitia pelaksana lomba ini merupakan anak muda dewan penasehat dampingan Plan Indonesia (Youth Advisory Panel) yang selama ini juga menjadi pendidik sebaya (peer educator) bagi anak muda di Lembata.

Baca juga : 148 Keluarga masih Buang Air Besar Sembarangan, Lembata 100% ODF Ditarget

Lomba desain menggunakan media Canva ini mengusung tema “STOP Bullying dan Internet Sehat oleh Remaja Cerdas”.

Venta, 18, salah satu Youth Advisory Panel (YAP) yang selama ini juga menjadi pendidik sebaya menjelaskan,  aplikasi Canva selama ini sudah sering di pergunakan anak muda. Karena itu cocok menjadi media kampanye internet sehat dan setop perundungan.

"Rata-rata sudah tau aplikasi Canva, namun peserta masih perlu didampingi karena pengetahuan terbatas, butuh penjelasan sebagai YAP. Nantinya akan dipilih 5 terbaik," ungkap Venta.

Baca juga : Satgas TPPO Polres Lembata belum Tindak Tegas Dugaan TPPO

Ia meyakini tema yang sedang dikampanyekan ini dapat tersampaikan ke banyak pihak, baik melalui poster maupun cerita dari mulut ke mulut para peserta. 

Adapun praktik perundungan, menurut Venta, sering terjadi baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. 

"Saat ini praktik bullying terbungkus dalam nada guyon, tetapi korban sering menganggap itu sebagai pukulan yang menyerang psikologi terutama harga diri hingga berdampak luas. Praktik ini masih banyak terjadi," ungkap Venta.

Ia berharap, praktik ini dapat segera dihentikan dengan mengetangahkan penghormatan atas ciptaan Tuhan. 

Vabian, 16, salah satu juri lomba menjelaskan, pihaknya akan menilai orisinaalitas karya, kesesuaian tema, isi dan desain dan kualitas poster yang dihasilkan. (PT).
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat