visitaaponce.com

Bagaimana Nasib Pengendalian Tengkes di Tahun Politik Ini Kata Pakar

Bagaimana Nasib Pengendalian Tengkes di Tahun Politik? Ini Kata Pakar
Ilustrasi stunting(Kemenkes)

PENANGANAN prevalensi stunting atau tengkes di tahun politik menjadi tantangan tersendiri. Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga menilai perlu komitmen politik agar tengkes tetap menjadi isu utama yang perlu diselesaikan bersama.

"Tantangannya ialah memang kenyataan bahwa kita akan atau sedang masuk tahun politik, di mana perhatian dan sumber daya tentu tersedot ke aktivitas yang terkait dengan politik," kata Tjandra saat dihubungi, Minggu (23/7).

Diketahui tengkes merupakan masalah kesehatan penting karena punya aspek ganda yakni gangguan kesehatan dan gangguan kecerdasan anak bangsa, karena itu perlu energi besar untuk menekan prevalensi tengkes.

Baca juga : Anak Kian Kurus Akibat Gizi tak Terurus

Tjandra menyebut ada 5 pendekatan yang bisa dipakai agar penurunan tengkes tahun ini dan tahun depan dapat terus ditingkatkan. Pertama, komitmen politik penentu kebijakan publik untuk tetap memberi porsi penting bagi kesehatan, dalam hal ini tengkes.

"Kedua bentuk programnya sebenarnya secara ilmiah sudah jelas, jadi tinggal di terapkan dan di laksanakan di lapangan. Ketiga sebenarnya para politisi juga dapat menggunakan isu keberhasilan penanggulangan tengkes sebagai salah satu bahan kampanye mereka, dalam pengertian positif tentunya, karena ini kegiatan nyata demi kesehatan anak bangsa," ujarnya.

Baca juga : Angka Stunting Pengaruhi Skor PISA Negara

Keempat, masyarakat dan juga media perlu terus mendorong penentu kebijakan publik untuk melakukan kegiatan nyata di lapangan tentang pengendalian tengkes. Terakhir, akan baik juga kalau ada dorongan dari organisasi internasional agar Pemerintah Indonesia tetap meningkatkan kinerja penanggulangan tengkes di bulan-bulan politik 2023 dan 2024 ini.

Selain masuknya tahun politik tantangan lainnya dalam pengentasan tengkes. Pertama, dari pengalaman panjang bertahun-tahun selama ini maka angka tengkes tidak bisa terkendali.

"Pelajaran dari negara lain dalam 1 dekade ini, penurunan tengkes kurang dari 1% per tahun. Jadi target semula tengkes turun dari 28% ke 19% sudah berat, apalagi kalau harus turun menjadi 14% pada 2024. Tetapi, bagaimanapun upaya maksimal harus dilakukan," tuturnya.

Tantangan kedua yakni penanganannya yang memang kompleks, mulai dari masa remaja sampai kehamilan, melahirkan dan tahun-tahun pertama kehidupan, dan masalahnya sudah terjadi sejak beberapa dekade yang lalu. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat