visitaaponce.com

Tingkatkan Kesehatan Ibu Anak, RS Premier Jatinegara Gelar Seminar dan Bazaar

Tingkatkan Kesehatan Ibu & Anak, RS Premier Jatinegara Gelar Seminar dan Bazaar
Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) kembali menggelar Bazaar Kesehatan Ibu dan Anak di Hotel Manhattan, Jakarta.(Ist)

RUMAH Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) kembali menggelar Bazaar Kesehatan Ibu dan Anak. Acara ini diselenggarakan di Hotel Manhattan Jakarta, dengan mengundang ibu hamil, bidan Puskesmas, bidan praktik mandiri, rekanan RSPJ, dan juga masyarakat umum.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Wakil Menkes dr. Dante Saksono mengatakan,“Kehamilan, persalinan, nifas, dan masa kanak-kanak adalah masa kritis. Secara global, kematian ibu dan anak telah turun secara signifikan, tetapi bebannya masih tinggi.”

Hampir 300 ribu perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2017. Demikian pula, sekitar 5 juta anak balita meninggal setiap tahun.

Baca juga: RS Premier Jatinegara Raih Global Health Asia Pasific Awards 2023

Penyediaan pemeriksaan antenatal berkualitas tinggi dan teratur selama kehamilan kemungkinan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan anak-anak.  Pemerintah telah berkomitmen untuk memprioritaskan ketersediaan layanan esensial bagi ibu dan anak.

Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Ibu dan Anak

Sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia, RSPJ juga menyadari pentingnya untuk selalu meningkatkan kesadaran kesehatan ibu dan anak.

Baca juga: Peneliti Ungkap Cara Sederhana untuk Cegah Kematian Jutaan Bayi Per Tahun

Tujuannya agar masyarakat semakin waspada dan memiliki pengetahuan yang tepat mengenai bagaimana memberikan penanganan pertama jika untuk mempersiapkan kehamilan, Ketika hamil, dan bahkan paska kehamilan serta kesehatan anak.

CEO RSPJ, dr Susan Ananda, MARS, menyampaikan,“Pusat Layanan Ibu dan Anak di RSPJ tidak hanya seputar persalinan dan poliklinik anak saja, kami juga memiliki layanan fertilitas."

Pada acara ini kami bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang apa yang diperlukan pasangan untuk mempersiapkan kesehatan kehamilan, mulai dari perencanaan, selama masa kehamilan, pasca-kehamilan, bahkan hingga bagaimana mejaga kesehatan anak dengan baik dan tepat.

Baca juga: Mums Festival Berbagi Informasi dan Edukasi Bagi Komunitas Teman Bumil

"Karena apabila kita memiliki pengetahuan preventif yang sedemikian rupa maka kami harapkan hasilnya akan semakin optimal,” ucap dr.Susan.

Sementara itu, dr Agus Supriadi, Sp OG-KFER dari RSPJ,“Umur nikah pertama dapat menjadi indikator dimulainya seorang perempuan berpeluang untuk hamil dan melahirkan."

"Perempuan yang kawin usia muda mempunyai rentang waktu untuk hamil dan melahirkan lebih panjang dibandingkan dengan mereka yang kawin pada umur lebih tua dan mempunyai lebih banyak anak," jelasnya.

Baca juga: Pameran Mommy N Me di JCC Hadirkan Lebih dari 300 Merek Ternama

"Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun  2007 rata-rata usia kawin pertama adalah 18,1, sedangkan idealnya adalah 21 th bagi wanita dan 25 th bagi pria (demografi 94). Dalam UU RI tahun 2006 dinyatakan bahwa usia perkawinan untuk perempuan 16 tahun dan pria 19 tahun),” kata dr.Agus.

“Pertambahan penduduk dapat dipengaruhi juga karena faktor kelahiran yang tidak direncanakan akibat tidak turut serta ber KB atau yang disebut dengan unmet need," terangnya.

"Pengertian dari unmet need yaitu persentase wanita menikah yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat atau cara kontrasepsi. Maka dari itu, mari kita dengarkan pelayanan tentang fertilitas ini dengan berkonsultasi dengan dokter yang tepat,” papara dr Agus. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat