visitaaponce.com

Tenaga Perawat RI Banyak Dibutuhkan di Luar Negeri, Wapres Belum Bisa Dipenuhi

Tenaga Perawat RI Banyak Dibutuhkan di Luar Negeri, Wapres: Belum Bisa Dipenuhi
Ilustrasi(Freepik)

WAKIL Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan tenaga kesehatan Indonesia banyak dibutuhkan negara lain. Permintaan perawat misalnya, datang dari berbagai negara antara lain Jepang, Arab Saudi, dan Jerman. Meski demikian, permintaan itu belum sepenuhnya dipenuhi.

"Salah satunya karena standar kompetensi dan kualifikasi perawat kita belum memenuhi standar kompetensi negara tujuan," ujar Wapres Amin dalam acara Peresmian Gedung Baru Kampus C Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban dan Pembekalan Wisuda III, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/8). Turut hadir mendampingi wapres, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.

Sementara itu, tantangan lain menurut Wapres Amin ialah aksesibilitas dan kesetaraan layanan kesehatan bagi masyarakat.

Baca juga : Puluhan Tenaga Kesehatan Dikirim ke Saudi karena Permintaan Tinggi

Wapres mengingatkan, tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan semakin tinggi. Kondisi itu, diyakini turut meningkatkan kebutuhan akan tenaga kesehatan yang berkualitas dan berkompeten.

Mengutip data Kementerian Kesehatan, Agustus 2023, wapres mengatakan terdapat sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan yang mencakup 9 jenis tenaga kesehatan prioritas di Indonesia.

Baca juga : Yuk Kenali Peran dan Fungsi Perawat Indonesia

Perawat dan bidan, kata Wapres, merupakan tenaga kesehatan dengan jumlah terbanyak mencapai 66%. Kurang lebih, terdapat 657 ribu perawat dan 392 ribu bidan tersebar di Indonesia.

"Rasio perawat Indonesia saat ini masih sekitar 2,39 per 1.000 penduduk, sedangkan rasio bidan 1,43 per 1.000 penduduk," tutur wapres.

Oleh karena itu, wapres berharap potensi dan peluang di bidang pelayanan kesehatan masyarakat, dapat digarap dengan optimal. Pada para civitas akademika dari perguruan tinggi pencetak tenaga kesehatan di Indonesia, terkhusus IIK-NU Tuban, Wapres berpesan untuk memastikan mutu lulusan tenaga kesehatan terus ditingkatkan sehingga memenuhi standar mutu kerja di dalam maupun luar negeri.

Selain itu, wapres mengimbau agar para lulusan kesehatan memperkuat jejaring alumni agar mereka menjadi jembatan penghubung yang efektif antara kampus dengan sektor kesehatan.

"Perluas kerja sama dan kolaborasi riset dan pengembangan bidang kesehatan, khususnya dengan perguruan tinggi dan rumah sakit, baik dalam maupun luar negeri," tutur wapres.

Perguruan tinggi, imbuh wapres, juga diharapkan mempersiapkan mahasiswa sejak dini untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja, seperti menambah keterampilan bahasa dan pengenalan budaya negara tujuan.

Selama menempuh pendidikan tinggi di kampus, sambung wapres, wisudawan-wisudawati telah memperoleh dan menyerap banyak ilmu, bekal dan pengalaman berharga. Wapres mengimbau agar ilmu itu dapat diamalkan dengan menjunjung tinggi integritas dan sumpah profesi sesuai standar yang berlaku.

"Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan ini hanya dapat terwujud dengan kerja sama antara pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat secara terpadu," ucap wapres.

Nahdlatul Ulama (NU), sebut wapres, memiliki jaringan sangat luas hingga pelosok desa. NU, menurutnya berkewajiban membantu pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat, termasuk melalui pengembangan pendidikan di bidang kesehatan. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat