visitaaponce.com

Hari Jadi Sangha Mahayana Momentum Umat Buddha Melatih Diri

Hari Jadi Sangha Mahayana Momentum Umat Buddha Melatih Diri
Sangha Mahayana Indonesia menggelar acara puncak HUT ke-45 di Vihara Lalitavistara, Cilincing, Jakarta Utara.(Dok. Sangha Mahayana Indonesia (SMI))

SANGHA Mahayana Indonesia (SMI) mempunyai tanggung jawab secara moral untuk membimbing umat Buddha agar dapat menghayati darma dan meningkatkan bodhicitta. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya perkembangan Buddha Dharma khususnya tradisi Mahayana di Tanah Air.

SMI merupakan wadah persatuan (persamuan) sangha tradisi Mahayana di Indonesia yang terbentuk pada 12 Agustus 1978 di Vihara Buddha Murni Tanjung Morawa, Sumatra Utara.

Selama 30 tahun lebih SMI dipimpin YM Bhiksu Dharmasagaro Mahasthavira, yang kemudian diangkat menjadi Dewan Sesepuh SMI. Pemimpin SMI kini diteruskan YM Bhiksu Kusalasasana Mahasthavira.

"Sangha Mahayana Indonesia telah memberikan sumbangsihnya pada bangsa dan negara Indonesia, khususnya dalam pembinaan umat Buddha Mahayana di Indonesia," kata Ketua Panitia Pravaraja SMI, Bhiksu Duta Kshanti Sthavira, Selasa (15/8).

Baca juga: Ribuan Umat Katolik Labuan Bajo Ikuti Prosesi Perarakan Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara

Pada 12 Agustus 2023, SMI merayakan HUT ke-45. Untuk menyambut hari penting tersebut, pada 27 Juli-13 Agustus diadakan Program Pravaraja Sramanera, Sramaneri, Asthasila Sangha Mahayana Indonesia, yang diadakan di Rumah Werdha de Liang, Leuwiliang.

Progam Pravaraja, terang dia, diadakan dengan harapan segenap umat Buddha Mahayana dapat merasakan kehidupan monastik. Program yang dilaksanakan oleh Sangha Mahayana Indonesia diketuai YM Bhiksu Duta Ksanthi Sthavira. "Kegiatan ini diselenggarakan dalam jangka waktu satu tahun sekali," katanya.

Puncak perayaan HUT SMI digelar di Vihara Lalitavistara, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (13/8). Acara tersebut diikuti sekitar 500 umat Buddha. Perinciannya, 100 orang anggota Sangha yang terdiri dari bhiksu, biksuni, sramanera, dan sramaneri, serta 100 orang relawan. "Tujuan acara ini adalah memberikan kesempatan umat Buddha untuk melatih diri dengan berdana kepada anggota Sangha," ujar Bhiksu Duta.

Progam Pravaraja diawali dengan upacara pencukuran oleh Ketua Umum Sangha Mahayana Indonesia yang diwakili oleh Bhiksu Duta Smrti Sthavira pada 29 Juli 2023.

Kemudian dilanjutkan dengan Upacara Pendiksaan dan pemberian sila dilakukan pada 6 Agustus 2023 oleh tiga acharya (guru), yaitu YM Bhiksu Kusalasasana Mahasthavira selaku Ketua Umum SMI, serta YM Bhiksu Matra Maitri Mahasthvira dan YM Bhiksu Tadyathavira Mahasthavira, yang keduanya merupakan Wakil Ketua SMI.

Puncak perayaan HUT SMI adalah kegiatan pindapata di Vihara Laliltavistara dan area Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Maha Prajna, yang merupakan sekolah tinggi agama Buddha dengan tradisi Mahayana pertama di Indonesia.

Pindapata merupakan tradisi keagamaan yang memeberikan kesempatan umat untuk mempersembahkan kebutuhan pokok para anggota Sangha berupa, makanan, obata-obatan, jubah, dan lainnya.

Pindapata juga menjadi salah satu cara latihan bagi umat Buddha untuk mengembangkan cinta kasih serta welas asih, selain itu juga mengajak para umat menanamkan kebajikan melalui persembahan kebutuhan pokok kepada anggota Sangha.

Berdirinya Vihara Lalitavistara dan STAB Maha Prajna yang menjadi tempat pelaksanaan pindapata tak lepas dari peran Bhiksu Andhanavira Mahastavira, tokoh Sangha Mahayana yang telah menjabat 30 tahun lebih sebagai Sekretaris Jenderal  SMI dan sekarang menjabat Dewan Sesepuh SMI. (RO/J-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat