Kedaireka Dorong Kolaborasi Kalangan Perguruan Tinggi dan Industri dalam Berinovasi
PLATFORM Kedaireka kembali menggelar RekaTalks yang dirancang khusus untuk memberikan perspektif lebih luas kepada para akademisi di perguruan tinggi dan pelaku di dunia industri dalam sinergi dan kolaborasi serta berinovasi yang dapat berdampak sosial berkelanjutan dengan optimal.
Dengan mengusung tema “Creating Impactful Innovation Through Technology for Sustainable Development”, RekaTalks menghadirkan dua menteri yakni Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Menparkeraf Sandiaga Uno, serta Plt Dirjen Dikti Kemendikbudristek Nizam, Rektor IPB University Arif Satria, para inovator, akademisi dan kalangan industri
Nizam mengatakan RekaTalks sebagai bagian dari ekosistem Kedaireka, bertujuan memberikan ruang bagi dunia akademis untuk berinteraksi dengan praktisi industri, berkolaborasi, dan menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan industri dan masyarakat.
Baca juga : Kedaireka Bongkar Rahasia Sukses Pembangunan Berkelanjutan
"Dengan kedaireka talks diharapkan dapat lebih mendorong kolaborasi inovatif lebih besar antara dunia akademisi dan industri serta mempercepat komersialisasi teknologi di industri dan memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa," kata Nizam.
Rektor IPB University Arif Satria mengapresiasi platform Kedaireka menjadi jembatan insan akademik perguruan tinggi bersama dunia industri saling berkolaborasi dan berinovasi.
Baca juga : Matching Fund Kedaireka Bangun Kolaborasi Pengusaha Muda dan PT
“Saya apresiasi kedaireka ini, karena merupakan jembatan bagi industri dan perguruan tinggi guna menghasilkan inovasi-inovasi perguruan tinggi yang bisa dihasilkan untuk bisa direalisasi. Sehingga perguruan tinggi semakin memiliki impact yang tinggi terhadap industri," kata Arif didampingi salah satu dosen IPB yang juga inovator penerima hibah kedaireka, Roza Yusfiandani.
Menurut Roza hibah kedaireka senilai Rp1 miliar pada tahun 2021 menghasilkan karya inovasi rumpon portable yakni alat bantu untuk nelayan guna menarik ikan-ikan berkumpul disekitar sehingga para nelayan dapat langsung melakukan penangkapan ikan.
Pihaknya telah bekerja sama dengan perusahaan dan dihiliriasi oleh startup sahabat nelayan. Rumpon portable telah digunakan di 8 provinsi di Indonesia meliputi Aceh, Lampung, Banten, Papua, Kalimantan, Kepulauan Seribu, Pelabuhan Ratu, dan Bangka Belitung
Manfaat yang dirasakan nelayan, diantaranya di Bontang Kalimantan Timur terjadi peningkatan hasil penangkapan dengan menggunakan alat tersebut.
"Kelebihan alat rumpon portable ini mudah dibawa saat naik kapal atau perahu nelayan di perairan, kemudian menggunakan frekwensi suara.Saat langsung diturunkan, suara berbunyi, yang menarik perhatian ikan berdatangan. Sehinggs nelayan tinggal melakukan penangkapan," ungkap Roza yang juga Wakil Kepala Tani dan Nelayan Center.
Alat portable ini per unit senilai Rp12 juta hingga ratusan juta. Atas keberhasilan karya inovasinya ini, Roza mengaku mendapat undangan ke luar negeri ke Madagaskar.
" Saya diundang ke Madagaskar 19 Agustus ini untuk presentasi dan membuat rumpon portable nelayan di sana, " pungkas Roza sumringah.
Pada kesempatan sama, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengutarakan dalam membentuk sinergi memanfaatkan perkembangan teknologi untuk pembangunan berkelanjutan merupakan dua fase sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan program-program strategis nasional yang berkelanjutan.
"Keselarasan kolaborasi antara kalangan akademik perguruan tinggi dan dunia industri harus terus dioptimalkan. Juga proses evaluasi dan keterbukaan akan berbagai ide dan wawasan dari multi-stakeholders dari berbagai bidang. Inilah mengapa kami menciptakan platform Kedaireka beserta ekosistemnya, dimana acara seperti RekaTalks kali ini memiliki peran sangat penting dalam proses tersebut," pungkasnya.(Z-5)
Terkini Lainnya
Pemerintah Diminta Adil dalam Mendukung Perguruan Tinggi
Indonesia-Prancis Perkuat Kolaborasi di Bidang Pendidikan Tinggi
Mahasiswa Gunakan Pinjol untuk Biaya Kuliah, Muhadjir: Kampus Bisa Bantu Subsidi Bunga
Pemerintah tak Merevisi Permendikbud 2/2024, Sebut Perguruan Tinggi Tax Spender
Rektor Universitas Airlangga Sebut Mencari Dana Tidak Termasuk dalam Misi Perguruan Tinggi
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Pelarangan Truk Sumbu 3 saat Libur Hari Besar Keagamaan Diminta Ditinjau Kembali
APPBI Sesalkan Peraturan Pemerintah tidak Mampu Selesaikan Impor Ilegal
Pentingnya Keterlibatan Masyarakat dalam Produksi Migas
Wapres Tekankan Komitmen Pemerintah Perbaiki Industri Siber
Pascapandemi, Nilai Investasi di DPSP Labuan Bajo Capai Rp1 Triliun
Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta Gelar ISCOMICE Ke-2
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap