MPASI Ternyata Boleh Diberi Bumbu
DOKTER spesialis anak Miza Afrizal, yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengizinkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) ditambahkan bumbu, menepis anggapan yang menyebut MPASI harus hambar.
"Sekitar 10 tahun lalu, memang penelitian saat itu menyebutkan MPASI sebaiknya tidak berasa dulu. Tapi, semakin ilmu pengetahuan berjalan terus sampai detik ini, MPASI itu boleh pakai rasa atau bumbu sejak awal," kata Miza, dikutip Rabu (16/8).
Miza mengatakan, indera pengecap sebenarnya sudah bekerja sejak bayi berada dalam kandungan usia trimester akhir.
Baca juga: Ahli Gizi Sarankan MPASI Dibuat dengan Bahan Alami
Di dalam kandungan, bayi bisa merasakan rasa makanan yang dimakan ibunya. Kemudian saat lahir, bayi juga bisa merasakan rasa gurih yang merupakan rasa dominan ASI. Sehingga, Miza mengatakan, MPASI boleh memakai bumbu.
"Seumur hidup bayi, dari 0 hingga 5 bulan, mereka merasakan ASI yang terus menerus ada rasanya, gurih dan enak. Bayangkan kalau kita tiba-tiba memberikan dia makan pertama kali itu hambar sehambar-hambarnya. Jadi, tidak aneh kalau banyak bayi yang menolak MPASI dari awal," ujarnya.
"Tapi memang tidak menutup kemungkinan ada juga bayi yang lebih suka rasa hambar," imbuh Miza.
Baca juga: Orangtua Diingatkan tidak Berikan Anak MPASI Dini
Memberikan bumbu pada MPASI juga dapat membantu anak belajar makan, terutama ketika ia memasuki fase neofobia (rasa takut atau ragu untuk memasukkan rasa atau tekstur baru ke dalam mulut).
"Saat usia kurang lebih satu tahun, 100% mengalami fase neofobia. Maka dari itu, sebelum anak memasuki fase itu, ada baiknya kita mengenalkan berbagai macam rasa. Sehingga ketika memasuki neofobia, rasa takut atau ragu mencoba dan merasakan sesuatu yang baru jadi tidak terlalu parah," saran dia.
Meski begitu, ada batasan yang harus diperhatikan jika ingin menambahkan bumbu pada MPASI, yaitu maksimal 400 mg natrium atau 1 gram garam untuk usia 6 bulan sampai 1 tahun, dan 2 gram garam untuk usia dua tahun.
Selain melalui bumbu, Miza memberi kebebasan pada orangtua untuk mengenalkan rasa pada anak melalui bahan makanan MPASI yang bervariasi. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
FM7 Resort Hotel Hadirkan Kid’s Challenges untuk Anak-Anak
Pencegahan Judi Online terhadap Anak Harus Segera Dilakukan
Anak Bertanya tentang Kasus Kekerasan, Menteri PPPA Menjawab
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Perlukah Membersihkan Kotoran Telinga Anak?
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Popok yang Tepat Dukung Perkembangan Motorik Bayi
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap