Ibu Hamil yang Siap Secara Psikologis Mampu Atasi Kecemasan
![Ibu Hamil yang Siap Secara Psikologis Mampu Atasi Kecemasan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/8ad8f13f57d6ea6dc558d5d2edac74fa.jpg)
PSIKOLOG klinis forensik dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia A Kasandra Putranto mengatakan siap secara psikologis dengan kehamilan bisa mengatasi kecemasan ibu yang sedang hamil, melahirkan, ataupun menyusui.
"Kuncinya siap dengan kondisi kehamilannya, siap menjalankan, meliputi masalah fisiknya, dari sisi kondisi psikologisnya juga siap, mentalnya, pengetahuannya," ucap Kasandra, dikutip Rabu (23/8).
Psikolog yang tergabung dalam Himpunan Psikologi Indonesia itu mengatakan kesiapan secara mental dan psikologis dapat menghindari kecemasan dan tidak terganggu dengan komentar orang lain.
Baca juga: AS Menyetujui Vaksin Ibu Hamil untuk Mencegah RSV pada Bayi
Selain itu, Kasandra mengatakan penting juga untuk mencari sumber yang jelas dan kredibel untuk mematahkan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
"Tentu saja siap untuk mencari bukti-bukti terbaru, kita jangan terjebak mitos-mitos masa lalu karena bisa semakin mengganggu kondisi kehamilan dan kelahirannya," ucapnya.
Kasandra menyarankan agar tidak terlalu sering terpapar informasi negatif dan menjauh sementara dari orang-orang yang memiliki sifat toxic.
Baca juga: Anak Ternyata Bisa Terpapar Polusi Udara Sejak dari Dalam Kandungan
Selain itu, imbangi juga dengan makanan sehat dan bergizi agar bisa menjalani kehamilan dan proses menyusui dengan baik.
"Jadi jangan ragu untuk baca jurnal-jurnal. Enaknya sekarang dengan media sosial ada pengetahuan yang sangat luar biasa, lebih baik kita cari yang seperti itu dan kita hindarkan yang mengganggu kondisi mental kita," kata Kasandra.
Proses kelahiran yang merupakan proses alami, juga sering kali membuat para ibu baru cemas dengan bentuk tubuh dan kehidupannya yang baru.
Di masa inilah peran suami atau pasangan sangat diharapkan untuk bisa ikut meringankan beban ibu dengan kesadaran merawat yang tinggi.
Selain suami, tentunya peran anggota keluarga juga sangat penting dalam proses kelahiran agar ibu tidak mengalami sindrom baby blues yang berkelanjutan hingga depresi postpartum.
"Kalau kita lihat ada kadang-kadang semacam promosi di media sosial, pria sekarang punya kesadaran lebih tinggi untuk terlibat dalam proses kehamilan,bahwa yang hamil bukan istrinya saja tapi suaminya juga," tutup Kasandra. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Kalsium dan DHA Pengaruhi Sel Imun Ibu Hamil
Hamil dengan Tumor dan Kista, Amankah?
Kesadaran Masyarakat Meningkat Terkait Bayi Tabung Jadi Opsi Secara Teknologi
Masyarakat Diajak Peduli Masalah Kesuburan dan Sulit Hamil
Waspadai Kanker Payudara pada Kehamilan demi Wujudkan Kesehatan Ibu dan Anak
Manfaat Air Kelapa bagi Kesehatan, baik Diminum untuk Ibu Hamil
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Mampu Turunkan Prevalensi Stunting
Obat Tuberkulosis Dipastikan tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Pemerintah akan Jamin Ibu Korban Kekerasan hingga Pengidap HIV
Angka Stunting Naik, Sulsel Lakukan 4 Hal
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap