visitaaponce.com

KPAI Ratusan Siswa Alami Batuk Akibat Polusi Udara di DKI Jakarta

KPAI: Ratusan Siswa Alami Batuk Akibat Polusi Udara di DKI Jakarta
Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak napas.(MI/Usman Iskandar)

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersama stakeholder DKI Jakarta turun ke satuan pendidikan untuk memastikan kesehatan anak sekolah di tengah-tengah buruknya kualitas udara. Komisioner KPAI Aris Adi Leksono menuturkan pihaknya telah mengecek kondisi ratusan anak sekolah di daerah Jakarta Timur.

“Kami sudah lakukan pengecekan dengan sampel sekolah di Madrasah Al Baidho Lubang Buaya Jakarta Timur sebanyak 147 siswa dan SDN 06 Pagi Lubang Buaya Jakarta Timur sebanyak 291 siswa. Jumlah total sampel data sebanyak 438 siswa. Dari total 438 siswa yang jadi sampel, kami menemukan 106 siswa yang batuk-batuk serta pilek atau flu,” kata Aris kepada Media Indonesia, Sabtu (26/8).

Berdasarkan data lokasi sampel, Aris menuturkan Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur memang memiliki kondisi kualitas udara yang kurang baik dengan nilai indeks 102-139 dengan kategori PM2,5 yakni kategori 'Tidak Sehat'.

Baca juga: Polusi Udara Bisa Picu Anak Stunting, Perlu Pencegahan

“Oleh karena itu, berdasarkan hasil pengawasan tersebut, KPAI merekomendasikan, pertama perlu memperkuat screening kesehatan oleh unit layanan kesehatan terdekat terhadap anak di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan melibatkan satuan pendidikan dan orangtua serta lingkungan tempat anak,” tegas Aris.

Khusus bagi anak yang teridentifikasi sakit atau sedang sakit, pelayanan kesehatan harus segera menindaklanjuti untuk dilakukan pengobatan lebih lanjut.

Baca juga: Udara di Jakarta Sedang Buruk, Sebaiknya Pilih Berolahraga di Dalam Ruangan

Satuan pendidikan serta Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, kata Aris, perlu mempertimbangkan penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang berkualitas kepada peserta didik yang terindentifikasi terkena dampak polusi udara.

“Bagi yang masih menyelenggarakan sekolah tatap muka, perlu diimbau juga ke anak-anak untuk meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan ditingkatkan di lingkungan satuan pendidikan dan keluarga untuk melakukan pencegahan,” terangnya.

“Satuan pendidikan di sekitaran wilayah penyelenggaraan ASEAN ke-43 dapat dilakukan PJJ secara menyeluruh dengan tetap mempertimbangkan PJJ yang menyenangkan dan berkualitas,” tandas Aris. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat