visitaaponce.com

Ini Kondisi Batuk Pilek yang Berbahaya pada Anak

Ini Kondisi Batuk Pilek yang Berbahaya pada Anak
Ilustrasi kondisi batuk pilek pada anak.(Dok. Freepik)

BATUK pilek pada anak memang dinilai sebagai penyakit yang wajar dialami oleh anak. Namun batuk pada anak tidak bisa dinilai lagi sebagai penyakit yang wajar jika batuknya disertai sesak, napas cepat, hingga dengan darah.

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rina Triasih mengatakan batuk pada anak yang harus diwaspadai orang tua adalah jika anak batuk darah karena bisa menjadi tuberkulosis, batuk disertai sesak napas atau disebut pneumonia, kemudian batuk yang dibarengi mengi, dan gatal hidung karena batuk tersebut bisa disebabkan oleh paparan kromium.

"Yang lainnya harus kita waspada juga, kalau setiap kali batuk kemudian muntah dan berulang kali hingga anak lemas maka segeralah ke dokter. Tetapi, pada beberapa anak batuk pilek biasa, dia akan batuk-batuk, kemudian muntah, memuntahkan dahaknya dan anak kembali happy atau aktif kembali," kata dokter Rina dalam konferensi pers secara daring, Selasa (20/2).

Baca juga : Setelah Mudik, Jangan Lupa Lindungi Pernafasan Anak dari Berbagai Penyakit

Cara tersebut sebenarnya adalah cara anak mengeluarkan dahaknya. Sehingga, jika anak batuk dan memuntahkan dahaknya sesekali lelu anak kembali aktif bermain, orang tua tidak perlu khawatir.

“Tetapi kalau batuk berulang hingga lemes, nah itu harus diwaspadai,” tambahnya.

Selai itu yang perlu diwaspadai lainnya adalah batuk pada bayi berusia di bawah satu tahun. Kondisi itu perlu diwaspadai karena mungkin batuk tersebut berasal dari kelainan bawaan.

Baca juga : Ini Gejala Pneumonia pada Anak 

"Yang lebih parah, yang sudah terlambat kalau batuknya disertai dengan biru pada bibir atau kuku adalah tanda bahwa kekurangan oksigen. Sementara pneumonia atau radang paru-paru biasanya secara awal penyakit yang sifatnya akut biasa yang umum hanya terjadi selama sampai 7 hari. Biasanya batuk disertai pilek bisa dengan demam atau tidak," ujar dia.

Kemudian, pada hari ketiga sampai hari kelima anak tampak tidak aktif. Kemudian akan ada napas cepat dan ada tarikan dinding dada maka itu yang disebut pneumonia karena kejadiannya cepat. Sementara asma, biasanya terjadi batuk kronik yang lama dan berulang dan pemicunya ada hal-hal tertentu seperti minum es, terus batuk-batuk itu akan menimbulkan sesak napas.

Cara orang tua mengenali napas cepat dan sesak pada anak adalah hitung napas anak dalam 1 menit Jika dalam keadaan tenang atau tidur maka napas anak dapat dilihat naik turunnya dada anak dalam 1 menit. Batasan napas cepat menurut usia pada usia 0 sampai 2 bulan kurang lebih 60 kali per menit.

Baca juga : Ini Tanda Anak Anda tidak Perlu Diberi Obat Meski Batuk Pilek

"Kemudian pada usia 3 sampai 12 bulan kurang lebih mencapai 50 kali per menit dan pada usia 1 sampai 5 tahun batasan napas kurang lebih 40 kali per menit," pungkasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat