visitaaponce.com

Ini Gejala Pneumonia pada Anak

Ini Gejala Pneumonia pada Anak 
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER anak dari Kelompok Staf Medis Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Wahyuni Indawati mengatakan gejala pneumonia pada anak umumnya diawali dengan demam, batuk, atau pilek diikuti gejala sesak napas.

"Umumnya gejala pneumonia diawali dengan demam, batuk atau pilek, kemudian diikuti gejala sesak napas yang biasanya terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut," kata Wahyuni, dikutip Jumat (2/2).

Wahyuni menjelaskan, gejala sesak napas ditandai adanya usaha bernapas yang berat seperti tarikan dinding dada saat bernapas maupun adanya napas cuping hidung. 

Baca juga : Gejala Awal Pneumonia Biasanya Berupa Demam

Adanya sesak napas menjadi indikasi anak kekurangan oksigen. Jika hal ini terjadi pada anak, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.

Untuk mengenali anak yang mengalami sesak napas, orangtua bisa menghitung frekuensi napasnya dalam satu menit dengan meletakkan tangan di dada anak.

Sesak napas ditandai dengan frekuensi napas cepat yaitu lebih dari 60 kali per menit untuk usia kurang dari 2 bulan, lebih dari 50 kali per menit untuk usia 2 bulan – 1 tahun, lebih dari 40 kali per menit untuk usia 1 tahun - 5 tahun dan lebih dari 30 kali per menit untuk usia lebih dari 5 tahun.

Baca juga : Rahasia Tangani Anak Demam hingga Batuk Pilek

Pencegahan dan penanganan

Wahyuni, yang mengambil subspesialis kesehatan Anak respirologi dan berpraktik juga di RS Pondok Indah itu, mengatakan pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun jamur dan penyebab paling sering adalah virus ataupun bakteri.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan dapat dimulai dengan menjaga agar infeksi tersebut tidak menyebar ke lingkungan sekitar.

"Misalnya ketika kita sedang tidak sehat, sebaiknya gunakan masker dengan benar, serta jalani etika batuk dan bersin yang tepat dengan menutup mulut dengan lengan baju atas atau tisu kemudian membuangnya ke tempat sampah," jelas dia.

Baca juga : Anak Anda Demam? Beri Minum Sesering Mungkin

Pencegahan penyebaran infeksi yang juga dapat dilakukan dengan rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setiap habis batuk dan bersin, setelah memegang permukaan benda terutama di tempat umum, sebelum makan, dan lain sebagainya. Hal ini berlaku tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga anak.

Selain itu, pneumonia juga dapat dicegah secara efektif dengan pemberian ASI eksklusif, memastikan status gizi yang baik, menghindari asap rokok, dan polusi udara lainnya, serta melindungi anak dengan pemberian imunisasi yang dapat mencegah pneumonia.

Saat ini terdapat beberapa vaksin yang dapat melindungi anak dari penyakit ini, yaitu vaksin Difteri Pertusis Tetanus Hemophilus Influenza B (DPT HiB) yang merupakan vaksin kombinasi, vaksin pneumokokus (PCV), vaksin influenza, dan vaksin MR (measles rubella).

Baca juga : Jamu Diklaim Bisa Sembuhkan Sejumlah Penyakit

Lalu, apabila anak sudah terdiagnosis pneumonia, imbuh Wahyuni, tatalaksana perawatannya harus dilakukan di rumah sakit, karena pasien kerap mengalami sesak napas dan memerlukan oksigen.

"Oksigen dapat diberikan sesuai kebutuhan. Pada kasus yang berat, dapat digunakan alat bantu napas (ventilator) di ruang rawat intensif," kata dia.

Selama perawatan, anak juga dapat diberikan antibiotik, cairan sesuai kebutuhan, dan nutrisi yang cukup, sedangkan tindakan inhalasi dan fisioterapi tidak perlu rutin diberikan pada penderita pneumonia. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat